Ahad 04 Mar 2018 18:15 WIB

Nilai Tukar Petani Menurun, Ini Penyebabnya

Harga jual gabah naik tetapi nilai tukar petani turun.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Panen padi.
Foto: Antara.
Panen padi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengatakan penurunan nilai tukar petani (NTP) pada Februari 2018 disebabkan belum panen raya. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Februari 2018 menurun 0,57 persen dibandingkan sebelumnya. Padahal harga beras masih mengalami kenaikan.

"Jadi kalau dirata-rata menurun karena belum panen raya," ujarnya kepada Republika.co.id, Ahad, (4/3).

Menurutnya, kemungkinan angka NTP menurun, karena metode penghitungannya saja. Hal tersebut karena berdasarkan harga jual gabah, kini sedang tinggi tetapi petani yang menjual masih minim.

"Memang pada masa-masa November, Desember, Januari, dan Februari sedang bukan pada masa panen raya. Soalnya, kebiasaan petani menanamnya pada Oktober sampai Maret dan April sampai September," kata Winarno.

Berdasarkan data BPS, rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani pada Februari 2018 sebesar Rp 5.207 per kilogram atau turun sebesar 3,84 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara, rata-rata harga Gabah Kering Giling (GKG) pada Februari 2018 di tingkat petani adalah sebesar Rp 5.961 per kilogram atau turun sebesar 0,68 persen dibandingkan Januari 2018.

BPS menyebutkan, saat ini sudah mulai terjadi penurunan harga gabah. Meski begitu, penurunan belum merata karena panen raya belum terjadi. "Mulai ada penurunan harga gabah. Sudah terjadi panen walaupun belum panen raya. Diprediksi panen raya itu pada pertengahan Maret hingga April," ujar Kepala BPS Suhariyanto.

Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Februari 2018 mengalami penurunan 0,57 persen dibandingkan NTP bulan sebelumnya. Penurunan daya beli petani tersebut, kata Suhariyanto, disebabkan indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,2 persen sementara indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,38 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement