REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) atau pembangkit listrik bertenaga gas buang milik Semen Indonesia di Tuban akan menjadi pembangkit yang memanfaatkan gas buang terbesar di Indonesia. Bahkan di kawasan Asia Tenggara.
Pembangkit ini digadang-gadang akan mampu menghasilkan daya listrik sebesar 30,6 MW. Direktur Engineering dan Proyek Semen Indonesia, Tri Abdisatrijo mengatakan WHRPG di Pabrik Tuban memanfaatkan gas buang dari seluruh pabrik. Masing- masing dari pabrik Tuban 1,2,3 serta pabrik Tuban 4.
Pembangunan WHRPG Pabrik Tuban merupakan kerjasama Pemerintah Indonesia dengan pemerintah jepang melalui skema Joint Crediting Mechanism (JCM).
"Dalam operasionalnya, WHRPG ini tidak menggunakan batu bara atau BBM. Namun memanfaatkan panas dari gas buang operasional pabrik Semen Indonesia yang ada di lingkungan pabrik Tuban ini," kata dia.
WHRPG di Pabrik Tuban yang dibangun bekerjasama dengan JFE Engineering Jepang ini merupakan salah satu proyek pemanfaatan gas buang yang akan mengurangi emisi CO2 sebesar 122.358 ton per tahun.
Jumlah ini setara dengan penanaman 4.295 batang pohon trembesi di lahan seluas 96 hektare. "Seperti kita ketahui bahwa pohon trembesi merupakan pohon terbaik dalam menyerap CO2, satu pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton CO2 per tahun," lanjutnya.
Pada Selasa (27/2), CEO Global Enviromental Center (GEC) Foundation, Kunihiro Suga melihat langsung progres pembangunan WHRPG. Ikut menerima rombongan CEO GEC Foundation, Kepala Bidang Kedeputian Kerjasama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan Kemenko Perekonomian RI, Cahyadi Yudodahono.
Selain itu juga Direktur Utama Semen Gresik, Mukhamad Saifudin; Direktur Produksi Semen Gresik,Joko Sulistyanto dan Direktur Keuangan Semen Gresik, Ginarko Isnubroto.