REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap nilai impor Indonesia pada Januari 2018 mencapai 15.132,4 juta dolar AS. Angka itu meningkat 3.164 juta dolar AS, atau sebesar 26,44 persen jika dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya (year on year).
"Kenaikan impor Januari 2018 curam kalau dilihat secara year on year," kata Kepala BPS Suhariyanto, dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (15/2).
Ia menjelaskan, barang impor yang mengalami kenaikan nilai paling tinggi pada Januari 2018 berasal dari sektor non-migas, yakni 2.846,9 juta dolar AS atau sebesar 28,08 persen. Sementara, nilai impor dari sektor migas mengalami peningkatan sebesar 317,1 juta dolar AS atau sebanyak 17,35 persen.
Lebih lanjut, Suhariyanto menjelaskan, jika dilihat dari penggunaan barangnya, barang konsumsi mengalami kenaikan nilai yang paling tinggi secara year on year. Pada Januari 2017, nilai impor barang konsumsi tercatat 1,02 miliar dolar AS. Nilai impor barang konsumsi melonjak menjadi 1,35 miliar dolar AS, atau meningkat sebesar 32,98 persen, pada Januari 2018.
Selain itu, impor dari golongan barang modal juga mengalami kenaikan nilai yang cukup signifikan. Dari 1,90 miliar dolar AS pada Januari 2017 menjadi 2,49 miliar dolar AS pada 2018, atau meningkat sebesar 30,90 persen.
Kepala Subdit Statistik Impor BPS Rina Dwisulastri menambahkan, kenaikan impor barang konsumsi antaran lain terjadi pada komoditas bawang putih, anggur, apel, dan daging.