REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan mengundang pihak swasta untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan dan pengembangan Terminal Tipe A Anak Air, Padang, Sumatera Barat.
"Dalam masa sekarang ini, kita ingin membangun tapi kita juga ingin melibatkan swasta supaya ini lebih cepat," katanya saat peletakan batu pertama pembangunan Terminal Penumpang Tipe A Anak Air Padang, Jumat (9/2).
Menurut Budi, sudah jadi kewajiban Kementerian Perhubungan untuk membangun fasilitas terminal penumpang dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, pemerintah membuka kesempatan bagi swasta untuk masuk dan ikut berinvestasi di proyek infrastruktur tersebut.
"Selain APBN, kita juga memberi ruang bagi swasta baik dari Padang maupun luar Padang agar Padang ini lebih semarak lagi," katanya.
Karena pembangunan terminal jadi tanggung jawabnya, swasta nantinya bisa masuk untuk area komersial di terminal. "Kalau swasta bisa masuk di sini, tempatnya ramai, ya, untung dan bisa bayar pajak. Nanti APBN dahulu yang masuk, baru masuk lagi dana swasta sehingga terminalnya lebih besar," ungkapnya.
Pembangunan Terminal Tipe A Anak Air Padang yang dimulai pada tanggal 9 Februari 2018, rencananya dilaksanakan dalam dua tahun dengan total anggaran sebesar Rp72 miliar. Pembangunan akan menggunakan APBN 2018 sebesar Rp7,5 miliar dan sisa Rp64,5 miliar dari APBN 2019.
Dari 4,5 hektare lahan yang disiapkan Pemerintah Kota Padang, seluas 2,7 hektare akan diserahkan untuk dibangun menjadi terminal. Sisanya akan dibangun fasilitas pendukung, seperti tempat uji kendaraan (KIR) dan kawasan komersial.
Terminal itu akan mampu melayani 500 unit angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dan 150 unit angkutan kota antarprovinsi (AKAP) yang melayani Padang, Sumatera Utara, Riau, Jambi, hingga Palembang