Kamis 08 Feb 2018 10:05 WIB

Sebagian Besar Uang Digital Diprediksi akan Capai Titik Nol

Sebagian besar uang digital tak punya kegunaan riil.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Bitcoin.
Foto: Reuters/Benoit Tessier
Bitcoin.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- CEO perusahaan induk uang digital Digital Currency Group (DCG), Barry Silbert, menyebut, sebagian besar uang digital akan mencapai titik nol. Menurut pria yang masuk dalam daftar pemegang uang digital terkaya dengan nilai aset uang digital 400-500 juta dolar AS (Rp 5.320 miliar) itu, sebagian besar uang digital tak punya kegunaan riil.

Dalam jangka panjang, kata Silbert, hanya akan ada satu uang digital yang bertahan. Uang digital itu akan jadi aset yang fokus pada privasi investornya. Menurutnya, nanti akan ada satu kanal pintar utama yang mengatur kontrak-kontrak uang digital. ''Kondisi itu saya pikir akan terjadi dalam 20 tahun ke depan,'' kata Silbert seperti dikutip Forbes, Rabu (7/2).
 
Meski begitu, Silbert melalui DGC, masih menaruh investasi di uang digital pendatang baru seperti Blockstack, Civic, Colu, Decentraland, Filecoin, OpenANX dan Unikoin Gold selain uang digital utama seperti Bitcoin, Bitcoin Cash, Bitcoin Gold, Ethereum Classic dan Zcash.
 
DGC juga berinvestasi di perusahaan rintisan berbasis teknologi seperti Coinbase dan laman berita uang digital Coindesk.
 
DCG juga sedang meluncurkan produk investasi baru yang juga masih berbasis yang digital, sama seperti produk Bitcoin Investment Trust yang mereka luncurkan sebelumnya. Anak usaha DCG, Grayscale, juga tengah memebuat produk reksa dana berbasis uang digital dengan valuasi sesuai harga pasar, Digital Large Cap Fund.
 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement