Senin 05 Feb 2018 09:58 WIB

Janet Yellen Kecewa dengan Presiden Trump

Trump mengangkat Jerome Powell untuk menggantikan Yellen sebagai Gubernur Fed.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen.
Foto: businessweek.com
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Janet Yellen mengatakan bahwa dia kecewa karena Presiden Donald Trump tidak menawarinya jabatan sebagai Gubernur Federal Reserve (Fed) untuk kedua kalinya. Namun mendukung penerus bank sentralnya, Jerome Powell, yang mengambil alih pada hari ini, Senin (5/2).

"Powell, anggota dewan The Fed sejak 2012 merupakan orang yang bijaksana, seimbang, berdedikasi pada pelayanan publik. Saya melihat dia menjadi pembuat kebijakan yang sangat bijaksana," kata Yellen dilansir di AP News, Senin (5/2).

Dia juga mengatakan pasar saham -rata-rata industri Dow Jones ditutup pada 25.520 pada Jumat (2/2), setelah penurunan 665 poin, angka tersebur termasuk tinggi. Ia menambahkan, sistem keuangan berada dalam bentuk yang lebih kuat untuk menangani penjualan yang tajam daripada selama tahun 2008 krisis keuangan.

Dia mencontohkan perubahan yang terjadi sejak saat itu; Trump telah kritis terhadap usaha tersebut. "Sistem keuangan jauh lebih baik dikapitalisasi. Sistem perbankan lebih tangguh. Penilaian keseluruhan kami adalah bahwa, jika terjadi penurunan valuasi aset, hal itu tidak akan merusak inti sistem keuangan kita." kata Yellen.

photo
Jerome Powell, kandidat Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve (Fed).

Yellen, yang ditunjuk oleh Presiden Barack Obama, adalah wanita pertama yang memimpin the Fed. Masa jabatan empat tahunnya berakhir pada hari Jumat (2/2). Dia bergabung dengan organisasi Brookings Institution. Yellen mencatat bahwa sudah umum bagi Gubernur Fed untuk menjabat kedua kalinya bahkan ketika mereka pertama kali ditunjuk oleh presiden partai lainnya.

"Saya menjelaskan bahwa saya akan bersedia untuk menjalani masa jabatan kedua dan karena itu ya, saya merasa kecewa," katanya.

Trump sangat kritis terhadap Yellen selama kampanye 2016, namun kemudian memuji dia setelah menjadi presiden. Meskipun demikian, dia memutuskan untuk tidak menunjuk kembali Yellen yang dari Partai Demokrat untuk mendukung pencalonan Powell dari Partai Republik.

Sebelum menjadi Gubernur the Fed pada tahun 2014, Yellen menjabat sebagai wakil ketua bank sentral dan menjadi presiden bank regional Fed San Francisco.b"Saya berada di posisi tingkat tinggi di Federal Reserve selama bertahun-tahun, di mana saya pikir saya sudah memiliki tempat duduk di meja untuk membuat argumen yang menurut saya perlu dilakukan dan untuk menganjurkan kebijakan yang baik," kata Yellen.

Yellen ditanya apakah dia yakin ekonomi terancam, karena saham naik terlalu tinggi, menciptakan gelembung aset yang bisa meledak, dengan hasil yang buruk. "Saya tidak ingin mengatakan terlalu tinggi, tapi saya ingin mengatakan tinggi," kata Yellen, menambahkan bahwa itu adalah "sumber kekhawatiran karena valuasi aset sangat tinggi."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement