REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Pakistan merealisasikan kerja sama impor jeruk jenis kino sebanyak 1.500 kontainer atau 30.000 ton pada kuartal pertama. Jeruk kino merupakan salah satu komoditas andalan Pakistan untuk diekspor ke sejumlah negara
"Untuk periode Januari-April sebanyak 1.000 hingga 1.500 kontainer jeruk kino diimpor dari Pakistan ke Indonesia," kata Direktur PT Tunas Maju Mandiri Adi Putra Prajitna di Jakarta, Kamis (1/2).
Dia menjelaskan Indonesia dan Pakistan menjalin kerja sama impor jeruk kino pada bidang perdagangan sekitar November 2017. Adi mengungkapkan PT Tunas Maju Mandiri menargetkan pemasaran jeruk kino Pakistan sebanyak 90 persen tersebar pada pasar modern dan tradisional di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Selain itu, PT Tunas Maju Mandiri menyasar retail pusat perbelanjaan sebanyak 180 toko pada 19 provinsi di Indonesia dengan harga promosi Rp1.790 per 100 gram dari harga normal Rp3.250 per kilogram.
Adi mengatakan bahwa pengiriman jeruk impor ke Indonesia terkait dengan perayaan Imlek pada 16 Februari 2018 sehingga permintaan akan buah tersebut meningkat. "Sebab, buah jeruk sangat identik dengan perayaan Imlek," ujarnya.
Jeruk kino asal Pakistan memiliki ciri berbeda dengan jeruk lokal, antara lain lebih berwarna, bulat dan lebih berair, serta harga murah. Atase Komersial Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia Usman menyebutkan bahwa jeruk kino merupakan salah satu komoditas andalan yang diekspor pada sejumlah negara.
Selain jeruk, Usman menuturkan Indonesia dan Pakistan menjalin kerja sama perdagangan, seperti beras dan kapas, sedangkan komoditas andalan Indonesia yang diekspor ke Pakistan yaitu minyak sawit . Usman mengungkapkan bahwa Indonesia dan Pakistan membebaskan bea masuk impor jeruk kino dan minyak sawit.