Senin 22 Jan 2018 14:34 WIB

Pertamina Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor Banjarnegara

Pertamina salurkan 250 paket sembako ke korban bencana longsor.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Gita Amanda
Foto udara lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (1/4).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Foto udara lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Semarang dan Pertamina Refenery IV Cilacap, menyalurkan bantuan bagi korban bencana tanah bergerak dan longsor di Desa Bantar Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara. Bantuan berupa paket sembako diserahkan langsung oleh Unit Manager Communications & CSR Pertamina RU IV Binu Bowo Ispramito K, pada Ketua BPBD Banjarnegara Arif Rachman di Banjarnegara, Ahad (22/1).
 
''Bantuan yang kami berikan ini berupa bantuan jangka pendek berupa logistiK. Untuk bantuan jangka menengah dan panjang, Pertamina akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak BPBD,'' jelas Binu, Senin (22/1).
 
Bantuan logistik yang diberikan, menurutnya, berupa paket sembako sebanyak 250 paket. Per paket antara lain berisi beras sebanyak lima kilogram, minyak goreng, gula pasir, teh, sarden, susu, mie instan, kecap dan biskuit. ''Kami berharap bantuan ini dapat membantu para korban bencana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,'' jelasnya.
 
Arief Rachman, dalam kesempatan itu menyampaikan gucapkan terima kasih kepada Pertamina karena telh ikut peduli terhadap korban bencana tanah bergerak dan longsor di Kabupaten Banjarnegara. ''Bantuan yang kami terima ini akan langsung kami salurkan pada korban bencana,'' katanya.
 
Sebagaimana diketahui, bencana tanah bergerak dan longsor melanda Desa Bantar Kecamatan Wanayasa, Ahad (7/1) malam. Akibat bencana tersebut, puluhan rumah mengalami kerusakan. Arif Rahman menyebutkan, hingga Senin (22/1) ini, ada sebanyak 57 KK atau 193 jiwa yang masih mengungsi.
 
Dia juga menyebutkan, di antara kalangan pengungsi terdapat beberapa yang masuk kelompok rentan. Mereka terdiri dari 17 balita, 22 anak, 19 lansia, 3 ibu hamil, dan seorang penyandang disabilitas. ''Kami sudah mendirikan posko gabungan untuk melayani kebutuhan pengungsi. Antara lain menyelenggarakan dapur umum dan distribusi logistik,'' jelasnya.
 
 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement