Senin 22 Jan 2018 14:24 WIB

Kereta Bandara Minangkabau Bakal Beroperasi April 2018

Ada tiga calon nama yang bakal disematkan untuk kereta Bandara Minangkabau.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja mengerjakan pembuatan Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) pesanan PT Kereta Api Indonesia (KAI), di PT Industri Kereta Api (Inka), Madiun, Jawa Timur. PT Inka mengerjakan pembuatan tiga rangkaian KRDE pesanan PT KAI dengan nilai kontrak Rp138 miliar yang akan dioperasikan di Bandara Internasional Minangkabau sebanyak dua rangkaian, dan sisanya untuk Bandara Adi Soemarmo Solo.
Foto: Siswidodo/Antara
Pekerja mengerjakan pembuatan Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) pesanan PT Kereta Api Indonesia (KAI), di PT Industri Kereta Api (Inka), Madiun, Jawa Timur. PT Inka mengerjakan pembuatan tiga rangkaian KRDE pesanan PT KAI dengan nilai kontrak Rp138 miliar yang akan dioperasikan di Bandara Internasional Minangkabau sebanyak dua rangkaian, dan sisanya untuk Bandara Adi Soemarmo Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kereta bandara yang menghubungkan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman dan Stasiun Simpang Haru di Kota Padang, Sumatra Barat ditargetkan bisa beroperasi April 2018 mendatang. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatra Barat, Amran, menyebutkan seluruh unit kereta akan tiba di Padang pada pekan ketiga Februari 2018, setelah rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN). 

Sebelum benar-benar beroprasi untuk melayani penumpang, Pemprov Sumbar bersama PT KAI Divre II Sumbar akan menjalankan sejumlah rangkaian uji coba rel. Hingga kini terdapat tiga calon nama yang bakal disematkan untuk kereta bandara kebanggaan masyarakat Sumbar ini. Ketiga calon nama tersebut adalah Pedati Expres,  Ranah Minang Expres, dan Minangkabau Expres.

"Ini masih dirapatkan. Nanti kalau sudah cocok, kami umumkan," kata Amran, Senin (22/1). 

Operasional kereta bandara di Sumatra Barat memang sempat mengalami penundaan. Terakhir, Pemprov Sumbar menargetkan agar peresmian kereta bandara bisa dilakukan oleh Presiden Jokowi saat menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional pada Februari 2018 mendatang. Namun, rencana ini urung dilakukan lantaran seluruh unit kereta belum tiba. 

"Kami inginnya saat HPN bisa diresmikan Presiden, namun kami juga memaklumi kesulitan dalam mendatangkan unit kereta dari Medium cukup sulit," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement