REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana mengembangkan banyak perusahaan unicorn di Indonesia. Sampai 2019, ditargetkan ada lima perusahaan Unicorn di Indonesia.
Unicorn merupakan gelar yang diberikan pada perusahaan startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS. Saat ini sudah ada empat startup unicorn di Tanah Air yaitu Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.
Pengamat E-commerce dan Siber dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Kun Arief Cahyantoro menilai, rencana pemerintah tersebut sangat bagus dan baik. Maka perlu didukung oleh semua pihak.
Hanya saja, menurutnya pemerintah juga harus menyiapkan sarana serta prasarana memadai. "Hal itu untuk terciptanya ekosistem Unicorn Startup Company," ujar Kun Arief kepada Republika.co.id, Ahad, (21/1).
Sebenarnya, kata dia, pemerintah sudah menyiapkan sarana itu dengan adanya 'Perpres Peta Jalan Ekonomi Digital Indonesia'. "Maka yang belum dilakukan adalah pembuatan aturan dan kebijakan teknis tersebut sebagai dasar pembangunan ekosistem bagi Unicon Startup Company," kata dia.
Lebih lanjut, Kun Arief melihat, kondisi startup di Indonesia sudah sangat bagus. Terutama dari sisi wawasan kesadaran untuk membangun usaha sendiri, sehingga bukan sebagai pegawai atau pekerja.
"Meskipun banyak startup bermunculan, tetapi peluang untuk menjadi perusahaan unicorn malah semakin besar. Kuncinya adalah fokus pada single core business," ucap dia.
Baginya, jika perusahaan startup sudah bisa menentukan fokus bisnisnya. Maka akan mempermudah tujuannya sebagai perusahaan unicorn.