REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS sedikit melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (18/1) atau Jumat (19/1) pagi WIB, karena investor terutama berfokus pada data ekonomi yang baru dirilis. Departemen tenaga kerja AS pada Kamis (18/1) merilis angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran disesuaikan secara musiman mencapai 220 ribu, turun 41 ribu dari tingkat sebelumnya yang tidak direvisi sebesar 261 ribu.
"Angka itu merupakan tingkat terendah untuk klaim awal sejak 24 Februari 1973 ketika mencapai 218 ribu," kata departemen tersebut. Rata-rata pergerakan empat minggu adalah 244.500, turun 6.250 dari rata-rata minggu lalu yang tidak direvisi sebesar 250.750.
Sementara itu, housing starts atau rumah baru dibangun yang dimiliki secara pribadi di AS pada Desember berada pada tingkat tahunan disesuaikan secara musiman sebesar 1,192 juta unit. Angka tersebut 8,2 persen di bawah perkiraan November yang direvisi sebesar 1,299 juta unit dan 6,0 persen di bawah tingkat Desember 2016 di 1,268 juta unit.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,03 persen menjadi 90,511 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,2243 dolar AS dari 1,2224 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,3893 dolar AS dari 1,3872 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun ke 0,7999 dolar AS dari 0,8003 dolar AS.
Dolar AS dibeli 110,99 yen Jepang, lebih rendah dari 111,12 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9585 franc Swiss dari 0,9625 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,2431 dolar Kanada dari 1,2413 dolar Kanada.