Ahad 14 Jan 2018 16:39 WIB

Kementan Minta Petani tak Terombang-ambing Isu Impor Beras

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Citra Listya Rini
Ilustrasi Impor Beras
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Impor Beras

REPUBLIKA.CO.ID,  BANYUMAS  --  Kementrian Pertanian (Kementan) meminta agar petani tidak terombang-ambing dengan masalah impor beras. Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan Siti Munifah, meminta agar petani tetap fokus untuk bertani agar hasil panen tetap bisa optimal.

Imbauan itu dikatakan Munifah saat menghadiri panen perdana program percepatan masa tanam di Desa Tinggarjaya Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas, Ahad (14/1).

Di wilayah desa tersebut, ada sekitar 42,5 hektare dari lahan sawah sekitar 350 hektare yang mulai memasuki masa panen pada Bulan Januari 2018 ini. Sedangkan sisanya, akan mulai memasuki masa panen Bulan Februari.

"Kita tidak perlu terombang-ambing dengan ketetapan akan ada impor beras. Kita tetap menunjukkan prestasi bahwa setiap hari akan selalu ada petani yang bisa panen," kata Munifah.

Dia menyebutkan, sejak Januari ini Kementan sedang mencanangkan Gerakan Panen Setiap Hari. Gerakan panen setiap hari ini, dilakukan setelah pada tahun 2017 lalu dilakukan gerakan percepatan tanam di seluruh wilayah Tanah Air.

"Di Banyumas, daerah yang didorong untuk melaksanakan percepatan tanam yang saat ini masuk program gerakan panen setiap hari, adalah wilayah Desa Tinggarjaya," ujar Munifah.

Dengan pelaksanaan Gerakan Panen Setiap Hari ini, Munifah memastikan sebenarnya tak ada lai musim paceklik. Panen setiap harinya tentu tidak di satu tempat. Tetapi di berbagai tempat, sehingga setiap hari pastoi ada yang panen, kata Munifah menambahkan.

Istilahnya, kata Munifah, panen setiap hari yang berlangsung pada Januari hingga Februari 2018 ini, merupakan panen off season (di luar musim). Sedangkan panen rayanya, diperkirakan akan berlangsung mulai akhir Februari hingga Maret 2018.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Widarso, menyebutkan selama Januari 2018 ini ada sekitar 5.000 hektare lahan sawah di wilayahnya yang memasuki masa panen. Sedangkan Februari, ada 13 ribu hektar yang panen. "Sisanya, dari lahan seluas 36 ribu hektare di Banyumas, akan panen pada Bulan Maret," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement