Selasa 09 Jan 2018 18:03 WIB

Harga Bawang Anjlok, Kementan Ajak Industri Berpartisipasi

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Direktur Jenderal Kementerian Pertanian Spudnik Sujono memberi pengarahan dalam rapat koordinasi dengan pelaku usaha untuk penyerapan bawang merah, Selasa (9/1).
Foto: Republika/Melisa Riska Putri
Direktur Jenderal Kementerian Pertanian Spudnik Sujono memberi pengarahan dalam rapat koordinasi dengan pelaku usaha untuk penyerapan bawang merah, Selasa (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga bawang merah di tingkat petani anjlok meski harga di tingkat pedagang masih tinggi. Kementerian Pertanian pun menggandeng industri untuk membantu penyerapan bawang merah para petani.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sujono dalam rapat bersama pelaku usaha bawang merah di kantor Direktorat Jenderal Hortikultura, Selasa (9/1). Ia pun mengharapkan partisipasi dari para pelaku usaha untuk menyerap bawang merah petani.

"Jangan beli rendah, di atas BEP (break event point)," ujarnya meminta pihak industri membeli bawang merah.

Harga bawang merah di tingkat petani Brebes sempat mencapai Rp 4.000 per kilogram (kg). Meski kini mulai merangkak naik di angka Rp 7.000 per kg, harga ini masih di bawah harga anjuran pemerintah, yakni Rp 15 ribu per kg.

Spudnik meminta pelaku usaha baik industri maupun trader untuk membeli bawang merah dengan harga Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu per kg. Dalam rapat tersebut, semua perusahaan yang hadir yakni delapan perusahaan bersedia membantu Kementan dalam menyerap kelebihan produksi yang terjadi.

PT Juma Berlian Exim bulan ini akan menyerap 75 ribu ton bawang merah asal Brebes. Biasanya, perusahaan trader ini memasok kebutuhan bawang merahnya dari Tanah Karo, Sumatra Utara dan Solok, Sumatera Barat.

Begitu juga dengan perusahaan raksasa Indofood yang setiap pekannya menyerap 300 ton dari Brebes, Cirebon, dan Nganjuk. 

"Harga Rp 9.500 sampai Rp 10 ribu sampai di pabrik," ujar Corporate Communication Manager Indofood Albert Abraham.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement