REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menandatangani kontrak senilai Rp 1,3 triliun untuk pembiayaan Infrastructure maintenance Operation (IMO). Dana itu akan digunakan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam perawatan jalur kereta api.
KAI mengungkapkan sebenarnya total dana yang diperlukan untuk pemeliharaan track tahun ini sebesar Rp 3,4 triliun. Hanya saja. Hanya saja, Direktur Pengelolaan Prasarana sekaligus Direktur Komersial KAI Bambang Eko Martono mengatakan, pemerintah belum bisa menutupi seluruhnya.
PT KAI Berencana Pasang Wi-Fi di Seluruh Kereta Api
"Jadi (sisanya) kita anggarkan memang kan selalu," katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa, (9/1).
Meski begitu, ia menegaskan, penganggaran tersebut tidak menggerus revenue atau pendapatan. "Hal itu karena sudah biasa, kita dari tahun ke tahun kita anggarkan pasti sebab dari pemerintah belum bisa full. Kita doakan saja tidak ada penghematan lagi," kata Bambang.
Dirinya menambahkan, pada tahun lalu, total dana yang diperlukan untuk pemeliharaan jalur kereta api sebanyak Rp 3,1 triliun. Dengan begitu, ada peningkatan kebutuhan pada 2018 ini. Tahun lalu anggaran yang diberikan pemerintah untuk perawatan jalur kereta api mencapai Rp 1,6 triliun. Namun, realisasinya yang diberikan hanya Rp 1,1 triliun.