REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina akan terus melanjutkan kebijakan moneter yang penuh kehati-hatian pada 2018. Kepala Bank Sentral Cina Zhou Xiaochuan, dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan pada Ahad (31/12) lalu, mengatakan pihaknya juga akan menjaga agar kredit tetap tumbuh wajar di tahun baru ini.
Dalam sebuah pesan tahun baru, Gubernur Zhou mengatakan, pada tahun 2017, Bank Rakyat China (PBOC) telah mengetatkan pengawasan terhadap ekonomi makro, memperkuat reformasi keuangan, serta mencegah risiko keuangan sistemik demi mendorong ekonomi riil.
Pada 2018, Bank Rakyat Cina akan melanjutkan kebijakan moneter tersebut dengan cara mempertahankan pertumbuhan kredit moneter dan sosial yang wajar.
Sebelumnya, pada Jumat (29/12), Bank Sentral China menyatakan komitmennya untuk mempertahankan kebijakan moneter yang pruden dan netral. Bank Sentral juga akan membuat kebijakan yang dapat menjaga likuiditas tetap stabil.
Namun begitu, analis memperkirakan Bank Rakyat Cina akan menerapkan kebijakan moneter yang lebih ketat di 2018 untuk mendukung pertumbuhan di negara dengan ekonomi terkuat nomor dua di dunia tersebut.