Ahad 31 Dec 2017 11:04 WIB

Aher Minta Bandara Kertajati Berdayakan Masyarakat Lokal

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Budi Raharjo
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat saat meninjau pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jumat (24/2). (ilustrasi)
Foto: Republik/Zuli Istiqomah
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat saat meninjau pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jumat (24/2). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menutup pendidikan dan pelatihan (Diklat), tenaga Aviation Security (Avsec), PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Acara digelar di terminal utama penumpang Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Sabtu (30/12) lalu.

Menurut Ahmad Heryawan, selain pembangunan fisik bandara yang terus dilakukan dan dilalui, mulai dari pencanangan, ground breaking, hingga pembangunan sarana pra-sarana secara bertahap, pembangunan SDM pun hari demi hari terus dilakukan semaksimal mungkin.

"Sebagai sebuah persyaratan hadirnya pengoprasian BIJB yang sigap, siap, dan mantap, salah satu langkah yang dilakukan yaitu pendidikan dan pelatihan Avsec ini," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher.

Menurut Aher, rekrutmen tenaga di berbagai bidang pengoprasian di bandara, juga dilakukan secara bertahap. Pemprov Jabar, berkomitmen memberdayakan tenaga lokal terdekat dengan bandara. "Supaya ada keuntungan sosial dan ekonomi, dahulukan masyarakat setempat. Sehingga kehadiran BIJB bisa dinikmati semua pihak, dan yang paling utama masyarakat sekitar," kata Aher.

Usai menjalani diklat yang diakomodir oleh Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), sebanyak 42 tenaga Avsec, pada diklat gelombang II kali ini, telah siap untuk bertugas pada pengoprasian BIJB. Menurut Ketua STPI Capt Novyanto Widadi, Diklat Avsec dilakukan dalam upaya memberdayaan putra daerah Majalengka, khususnya yang terdampak secara langsung oleh pembangunan proyek BIJB.

"Diklat tersebut merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat sekitar Bandara BIJB untuk dipekerjakan di Bandara ini. Sedangkan sisanya akan dididik pada tahun 2018 mendatang," katanya.

Sementara menurut Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra, diklat ini digelar agar SDM yang bekerja di Bandara Kertajati mampu menjadi petugas bandara yang ahli dan terampil serta memiliki lisensi khusus. Hal tersebut juga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang penerbangan bahwa seluruh petugas bandara harus dibekali sertifikat sesuai standar keamanan penerbangan.

Apalagi, kata dia, Avsec ini merupakan petugas terdepan, yang pekerjaannya menjaga keamanan bagi penumpang pesawat sebelum melakukan penerbangan. Kebutuhannya pun mendesak, mengingat Presiden RI Joko Widodo menargetkan Bandara Kertajati bisa beroprasi pada tahun 2018.

Virda mengatakan, posisi Avsec sendiri merupakan yang paling diburu. Saat dibuka peminatnya membeludak hingga 6.000-an orang untuk tahap satu perekrutan ini. "Jumlah itu kembali mengerucut menjadi 42 orang yang lolos verifikasi. Kemudian kita didik untuk diberdayakan menjadi seorang Avsec yang profesional, "katanya.

Seluruh peserta yang dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan Direktorat Keamanan Perhubungan (Dirkampen) yang bernaung dibawah Kementrian Perhubungan. "Sertifikat itulah yang nantinya akan menjadi bekal untuk bisa menjadi petugas keamanan bandara khususnya di Bandara Kertajati," kata Virda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement