REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kampanye Bali is Safe tak hanya digaungkan pihak terkait di Pulau Bali. Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan tak ketinggalan dengan mengajak keluarga liburan akhir tahun di Bali.
Jonan mengatakan dirinya sudah delapan tahun terakhir tidak pernah berlibur khusus ke Bali bersama keluarga. Kedatangannya di bandara Pulau Dewata tanpa disertai protokoler kementerian. Jonan dan keluarga memutuskan menginap di Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Badung.
"Saya mengajak keluarga karena ingin menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa pariwisata di Bali sangat aman, kecuali zona merah hingga 10 kilometer (km) dari kawah Gunung Agung memang tak boleh dikunjungi," katanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (29/12) petang.
Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini mengatakan dirinya belum menentukan destinasi liburan selama menghabiskan dua hari di Bali. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada istri dan anak-anaknya.
"Semua tempat di Bali favorit dan spesial," katanya.
Di tempat terpisah, Wakil Presiden RI menyempatkan diri berkunjung ke pos penampungan pengungsi di Desa Singarata, Rendang, Sabtu (30/12). Beliau meminta seluruh pengungsi bersabar dan berdoa supaya musibah ini segera selsai.
"Yang berjualan tetap berjualan, yang bersekolah tetap bersekolah, yang bekerja tetap bekerja," katanya.
JK menyampaikan rasa simpatinya kepada seluruh pengungsi. Beliau juga menyemangati warga supaya tetap semangat beraktivitas karena pemerintah akan menjamin kebutuhan warga, sanitasi, kesehatan, sekolah anak, dan kebutuhan dasar lainnya.
Data terakhir menunjukkan jumlah pengungsi Gunung Agung mencapai 70.967 jiwa yang tersebar di 240 titik. Pengungsi di Karangasem mencapai 42.908 jiwa di 132 titik, disusul Buleleng (9.938 jiwa di sembilan titik), Klungkung (11.369 jiwa di 43 titik), Bangli (977 jiwa di empat titik), Tabanan (730 jiwa di 10 titik), Denpasar (748 jiwa di enam titik), Gianyar (3.502 jiwa di delapan titik), Badung (590 jiwa di lima titik), dan Jembrana (205 jiwa di 23 titik).
Aktivitas vulkanis Gunung Agung masih cukup tinggi. Hembusan gunung setinggi 3.143 meter tersebut masih beberapa kali terjadi. Status masih awas atau level empat. Daerah yang berbahaya hanya berada di dalam radius delapan hingga 10 km dari puncak kawah, sedangkan di luar radius itu aman dan normal.