Jumat 29 Dec 2017 17:34 WIB

Pemerintah Diminta Amankan Jalur Distribusi

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Pedagang menata cabai merah keriting di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang menata cabai merah keriting di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah mengamankan jalur distribusi sembilan bahan pokok (sembako) saat momen liburan termasuk seperti Natal dan Tahun Baru 2018.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengatakan, masyarakat dalam dua pekan terakhir memang mengeluh pada YLKI terkait terjadi beberapa kenaikan sembako, khususnya kebutuhan pokok seperti telur, ayam, daging hingga cabai sejak dua pekan terakhir. Kenaikan berkisar minimal 20 persen bahkan harga cabai sampai tembus Rp 10 ribu per kilogram.

Padahal, kata dia, Natal dan Tahun Baru merupakan momen yang setiap tahun terjadi dan tanggalnya tidak berubah. oleh karena itu, YLKI meminta pemerintah seharusnya bisa memonitorhal ini dengan lebih baik.

"Saya kira pemerintah harus mengamankan di jalurdistribusi dan menyorot dugaan-dugaan seperti ada distributor yangmenimbun atau permainan kartel," ujarnya saat dihubungi Republika, Jumat (29/12).

YLKI, kata dia, menyoroti soal persoalan di jalur distribusi. Kemungkinan lainnya, kata dia, yaitu ada distributor yang sengaja menimbun untuk kemudian bisa menjual lebih mahal di hari-hari terakhir.

"Jadi, seharusnya pemerintah bisa mengontrol itu," katanya.

Ia menambahkan, YLKI sudah memperingatkan hal ini dalam beberapa rapat. Pemerintah diminta untuk mewaspadai di setiap hari-hari besar apalagi bersamaan Maulid Nabi, Natal, dan tahun baru karena ini menjadi momen para pedagang untuk menaikkan harga.

"Seharusnya pemerintah bisa belajar dari situ," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement