REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina akan melakukan efisiensi menyusul keputusan pemerintah yang tidak mau menaikkan harga BBM jenis Premium dan Solar hingga Maret 2018.
Direktur Utama, PT Pertamina (Persero), Elia Massa Manik menjelaskan ada beberapa langkah efisiensi yang dilakukan Pertamina agar bisa menjaga kondisi keuangan. Pertama, efisiensi dilakukan dengan menghemat ongkos produksi BBM dan menjaga agar distribusi dan ongkos produksi di harga yang paling hemat. Kedua, ada delapan program prioritas yang dilakukan Pertamina sehingga Pertamina sudah berhasil efisien di enam bulan terakhir.
"Misal kalau dulu pemakaian material 100, kita turunkan ke 90, 80. Kedua, harga. Nanti kita ceritakan di Januari berapa efisiensinya enam bulan terakhir," ujar Elia di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (27/12).
Selain itu, Elia menjelaskan pihaknya juga melakukan efisiensi dengan mengganti model bisnis. Biasanya Pertamina melakukan stok BBM, saat ini setelah melakukan impor, BBM langsung dilepas ke pasaran.
"Ini menekan biaya simpan, jadi lebih hemat. Itu kita lakukan di kilang dan downstream kita," ujar Elia.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM memutuskan untuk tidak menaikkan harga BBM jenis Premium dan Solar hingga Maret 2018 mendatang. Keputusan ini dilakukan meski harga minyak dunia mencapai 66 dolar As per barel.