Senin 25 Dec 2017 11:35 WIB

Kementerian ESDM: Tak Ada Lonjakan Konsumsi BBM dan Elpiji

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
 Petugas memegang keran pompa bensin jenis Pertalite di SPBU. ilustrasi (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas memegang keran pompa bensin jenis Pertalite di SPBU. ilustrasi (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian ESDM dan Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) melalui posko pantau Natal dan Tahun Baru mencatat bahwa tidak ada lonjakan yang signfikan dalam konsumsi elpiji dan BBM. Konsumsi masyarakat atas BBM dan elpiji masih normal.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama, Kementerian ESDM, Agung Pribadi menjelaskan Kementerian ESDM melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) langsung ke lapangan untuk mengecek penyaluran BBM di beberapa wilayah. Salah satunya adalah pemantauan SPBU 34.451.18 di Cirebon.

Penyaluran masih normal dan tidak ada lonjakan signifikan atau peningkatan volume. Sedangkan untuk elpiji, dari pemantauan yang dilakukan pada pangkalan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pengayoman daerah Makassar juga dilaporkan ketersediaan elpiji subsidi dan nonsubsidi masih dalam kondisi aman.

"Posko juga memantau dan melaporkan secara umum proses penyaluran BBM dan elpiji nasional berjalan normal. BBM jenis Premium misalnya, memiliki ketersediaan hingga 26,8 hari, Solar atau Akrasol 19,3 hari, Pertalite 23 hari, Kerosene 48,1 hari, Pertamax atau Akra92 20,8 hari, Pertamax Turbo 28,6 hari, Pertamina Dex 25 hari, Dexlite 18,3 hari, elpiji 18,49 hari dan Avtur 28,4 hari," ujar Agung melalui keterangan tertulisnya, Senin (25/12).

Hingga saat ini, kata Agung, belum terdapat masalah pendistribusian BBM, tetapi Pemerintah telah mempersiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kondisi tersebut dengan cara melakukan penambahan mobil tanki BBM, kapal tanker terutama wilayah Timur Indonesia, kantong BBM, mobil dispenser, Kiosk Pertamax atau AKR 92 dan bahkan Pertamax Motor.

Selain BBM, elpiji dan Gas Bumi Rumah Tangga, Posko ESDM juga memantau kondisi kebencanaan geologi di Indonesia. Saat ini, dua Gunung Api masih berstatus Awas yaitu Gunung Agung di Bali (radius 10 km) dan Gunung Sinabung di Sumatera Utara. Pantauan ini juga terlihat secara real time di aplikasi Magma Indonesia pada 23 Desember 2017 pukul 12.00 WIB.

Sebanyak 18 Gunung api lainnya dilaporkan berada pada status waspada, yaitu Gunung lli Lewotolok, Banda Api, Dempo, Bromo, Rinjani, Lokon, Soputan, Karangetang, Gamalama, Sangeangapi, Rokatenda, Ibu, Gamkonora, Semeru, Anak Krakatau, Marapi, Dukono dan Kerinci.

Selain itu, telah terjadi dua kali gerakan tanah pada tanggal 21 dan 22 Desember pada 2 kabupaten, tepatnya di Desa Jetis Kidul Jawa Timur dan Desa Lanjara Jawa Tengah. Pemerintah pusat dan pemerintah setempat telah memberikan rekomendasi untuk menata aliran permukaan dan menghimbau warga untuk tidak mendirikan permukiman di bawah tebing yang terjal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement