Sabtu 23 Dec 2017 17:24 WIB

Tips Bagi Generasi Millenial Menjadi Pengusaha

Rep: Novita Intan/ Red: Karta Raharja Ucu
Pengusaha Muda ( Ilustrasi )
Foto: Republika/Mardiah
Pengusaha Muda ( Ilustrasi )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi pengusaha di usia muda adalah dambaan sebagian besar kita. Hanya saja, proses untuk mencapai level tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Ada banyak faktor yang mesti diperhatikan sejak bagaimana memulai sebuah usaha, bagaimana mengelola lalu mengembangkannya menjadi bisnis yang produktif dan kompetitif, dan hal-hal penting lainnya.

Menurut CEO Syarfi Teknologi Finansial, Syauki, kunci utama menjadi pengusaha adalah sebuah niat dan komiten. Karakter enterpreneurship pertama adalah niat, mengubah pola pikir di mana bisnis bukan tempat mencari uang.

"Menjadi enterpreneur itu saran saya praktek sambil belajar," ujarnya saat acara Masyarakat Ekonomi Syariah di Masjid Al Faizin, Jakarta, Sabtu (23/12).

Menurutnya, saat ini sudah banyak fasilitas sarana dan prasarana mendukung seorang pengusaha. Di masa salah satunya sekolah wirausaha sudah menyebar di wilayah Indonesia.

"Sekarang banyak sekali tools teori dan praktek enterpreneurship. Perkembangannya saat ini luar biasa. Seorang enterpreneur lebih baik dibandingkan menjadi pegawai negeri dan profesional lainnya meski itu merupakan pilihan (pekerjaan)," ucapnya.

Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan juga sebagai pengusaha, seperti membuat sebuah produk atau jasa secara simpel. "Jangan buat produk yang rumit dulu, sederhana saja dimulai dari yang kecil terus tes ke pasar atau berikan ke teman-teman, dari situ bisa belajar dari pengalaman apa yang harus direvisi," ucapnya.

Untuk itu, sebelum terjun ke enterpreneur ia menyarankan beberapa hal yang perlu ditelaah seperti pandai mengambil peluang, konsep bisnis, validasi konsep bisnis, membuat bisnis model, bisnis plan dan memulai jalankan bisnisnya. Kendati demikian, ia menyoroti kurangnya pemerintah dalam hal mendukung enterpreneurship. Padahal profesi ini bisa membantu perekonomian dalam negeri.

"Di banding negara lain kalah contoh Singapura dan Malaysia tidak lebih baik, yang harus dilakukan memikirkan enterpreneurship salah satu investasi jangka panjang pemerintah, bantu akses pasar, pembiayaan dan pelatihan bagi pengusaha muda," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement