REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) optimistis tahun depan pertumbuhan industri ritel akan lebih baik. Hal ini karena pembangunan infrastruktur terus berjalan dan akan segera beroperasi.
"Pembangunan infrastruktur itu kita harapkan jadi pendorong," ujar Wakil Ketua Aprindo Tutum Rahanta saat ditemui di Kantor Dirjen Pajak (DJP), di Jakarta, Senin (19/12).
Meski begitu, kata dia, pada kuartal pertama tahun depan kemungkinan masih agak sedikit flat. "Semua data yang negara keluarin serta pernyataan Menteri dan Presiden yang optimis bikin kita optimis," kata Tutum.
Ia menuturkan, perbaikan industri ritel akan terjadi ke semua lini baik ritel pakaian maupun ritel makanan. Hanya saja dipastikan, industri ritel makanan bakal membaik lebih dulu.
Tutum pun menyebutkan, pertumbuhan industri ritel pada Oktober 2017 mulai membaik. Hanya saja, Tutum menegaskan, perbaikan itu tidak bisa menutupi keseluruhan pertumbuhan sepanjang tahun ini.
"Feeling saya pertumbuhan (industri ritel) sampai akhir tahun ini tidak lebih baik dari tahun lalu. Pertumbuhan kuartal empat 2017 mungkin hampir mirip-mirip dengan kuartal empat tahun lalu tapi tidak lebih baik dari tahun lalu," kata Tutum.
Menurutnya, momen Natal dan Tahun Baru yang akan berlangsung akhir Desember ini juga tidak bisa mendongkrak pertumbuhan ritel secara keseluruhan. "Dengan komunitas Muslim terbesar di Indonesia, natal dan tahun baru hanya seperti gerimis sebentar bukan hujan. Jadi aktivitas kegiatan seasonal tapi tidak bisa dongkrak omset tahunan kita," kata Tutum.