REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan pasokan Elpiji jelang liburan Natal dan tahun baru aman. Hal ini kata Ketua BPH Migas, Fanshuruallah Asa didukung oleh tambahan pasokan Elpiji oleh Pertamina sebanyak 900 ribu metrikton.
Pasokan ini kata dia senada dengan kebutuhan elpiji masyarakat yang biasanya melonjak jelang liburan Natal dan tahun baru. Ifan mengatakan, meski Pertamina mencatat konsumsi elpiji masyarakat sudah melebihi target yang dipasang APBN, namun untuk menjamin kebutuhan masyarakat tak berkurang Pertamina tetap menambah pasokan.
"Berdasarkan data penyaluran harian elpiji 3 Kg bersubsidi, hingga 17 Desember 2017, realisasi penyaluran elpiji 3 Kg bersubsidi telah mencapai 5.750 juta MT atau 93 persen dari kuota yang ditetapkan pada APBN-P 2017 sebesar 6.199 juta MT. Sampai dengan akhir Desember 2017 penyaluran elpiji 3 Kg bersubsidi diperkirakan akan melebihi kuota sekitar 1,6 persen di atas kuota APBN-P 2017 tersebut." ujar pria yang akrab disapa Ifan di Kantor BPH Migas, Senin (18/12).
Ifan menjelaskan Pertamina juga telah memastikan bahwa ketahanan stok elpiji nasional berada pada kondisi aman yaitu 16 hari di atas stok minimal 11 hari. Selain menambah pasokan, Pertamina juga melakukan kegiatan operasi pasar seperti di daerah Depok, Bogor, dan sebagian Jakarta. Penambahan pasokan dan operasi pasar dilakukan Pertamina sejak awal bulan ini. Salah satu tujuan operasir pasa yakni untuk menstabilkan harga elpiji 3 kg agar tidak melonjak di masyarakat.
"Tambahan pasokan dan operasi pasar dilakukan sejak awal Desember 2017 lalu. Selain untuk pengamanan pasokan elpiji 3 Kg, operasi pasar juga bertujuan untuk menstabilkan harga elpiji 3 Kg yang melonjak," kata Ifan.
Advertisement