Kamis 14 Dec 2017 17:20 WIB

Ada Cuaca Ekstrem di Akhir Tahun, Ini Kondisi Stok Pangan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Stok Beras Nasional. Pekerja memindahkan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (13/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Stok Beras Nasional. Pekerja memindahkan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti memastikan stok bahan pangan dalam posisi yang aman, meskipun saat ini sejumlah sentra produksi beras di Pulau Jawa terancam mengalami gagal panen karena terendam banjir.

Menurut Tjahya, Kementerian Perdagangan sudah mengantisipasi hal ini sejak jauh hari. Sehingga, meski ada ancaman cuaca ekstrem, stok bahan pangan pokok di semua daerah sudah tersedia.

"Sejak November kita sudah memerintahkan kepada pemda untuk memastikan kondisi stok bahan pokoknya, dan per 1 Desember sudah terdistribusi dengan baik," kata dia, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (14/12).

Sebelumnya, Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengungkap pasokan beras nasional mulai berkurang karena faktor cuaca ekstrem. Di sentra produksi beras di Klaten misalnya, ia mengaku mendapat laporan bahwa ada 300 hektare lahan padi yang gagal panen karena terendam banjir.

Tak hanya itu, Setyo juga menyebut pasokan beras yang didistribusikan ke Pasar Induk Cipinang mulai menyusut. Dari yang normalnya 2.000-2.500 ton per hari, menjadi hanya sekitar 1.500 ton per hari. Sementara, masa panen raya diperkirakan baru akan tiba pada Januari mendatang.

"Ini jadi perhatian kami. Kalau produksi berkurang karena faktor cuaca, kami bersama Bulog akan lakukan operasi pasar," kata dia, saat menjadi salah satu pembicara dalam Lokakarya Review Kebijakan Stabilisasi Pangan 2017 di Jalan Simatupang, Jakarta, Rabu (13/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement