Selasa 12 Dec 2017 08:21 WIB

Dolar AS Melemah Tertekan Data Ketenagakerjaan

Dolar AS
Foto: Andika Wahyu/Antara
Dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (11/12) atau Selasa (12/12) pagi WIB, karena para investor masih mempertimbangkan laporan penggajian atau "payroll" non pertanian terbaru. Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (8/12) melaporkan jumlah penggajian pekerjaan non pertanian meningkat sebesar 228 ribu pada November, mengalahkan konsensus pasar untuk kenaikan sebesar 190 ribu. Tingkat pengangguran tidak berubah pada 4,1 persen.

Sementara itu, rata-rata pendapatan karyawan per jam naik 2,5 persen dari tahun ke tahun di November, mencerminkan percepatan dari 2,4 persen pada Oktober, namun di bawah perkiraan untuk pertumbuhan 2,7 persen. Para analis mengatakan bahwa penguatan tak terduga angka penggajian itu diimbangi oleh pendapatan rata-rata per jam yang lebih lemah dari perkiraan untuk beberapa tingkat tertentu. Para investor juga terus mengawasi pertemuan kebijakan Fed, dengan sebuah pernyataan kebijakan terbaru akan dirilis setelah pertemuan berakhir pada Rabu (13/12).

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,08 persen menjadi 93,822 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1792 dolar AS dari 1,1768 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3348 dolar AS dari 1,3399 dollar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia beringsut naik menjadi 0,7535 dolar AS dari 0,7503 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,47 yen Jepang, lebih rendah dari 113,53 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9907 franc Swiss dari 0,9925 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2847 dolar Kanada dari 1,2871 dolar Kanada.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement