Selasa 05 Dec 2017 21:33 WIB

Progres Pembangunan LRT di Bekasi Mencapai 26 Persen

Rep: Farah Noersativa/ Red: Budi Raharjo
Kendaraan melintasi tol Jakarta-Cikampek disamping pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kawasan Jatibening, Bekasi, Jabar, Ahad (8/10).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kendaraan melintasi tol Jakarta-Cikampek disamping pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kawasan Jatibening, Bekasi, Jabar, Ahad (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Pembangunan penyelenggaraan Light Rail Transit (LRT) pada Tahap 1, khususnya di Bekasi, per 24 November mencapai 26 persen. Tahap 1 itu meliputi lintas pelayanan Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur.

"Untuk tahap 1 di Bekasi sampai saat ini progressnya sudah 26,360 persen," kata Pejabat Pembuat Komitmen Kementrian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI) Jumardi dalam Forum Diskusi bertajuk LRT dan Bekasi Masa Depan di Universitas Islam 45 Bekasi, Selasa (5/12).

Pada lintas pelayanan tahap 1 di Cawang-Cibubur, kata dia, per 24 November mencapai 44,685 persen. "Sementara pada lintas pelayanan tahap 2 di Cawang-Dukuh Atas mencapai 11,458 persen. Total tahap 1 perkembangannya adalah 25,211 persen," katanya.

Sementara pada tahap 1, total panjang jalur LRT adalah 43,1 km. Hal itu terdiri atas Cawang-Cibubur sepanjang 14,3 km, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sepanjang 10,5 km, dan Cawang-Bekasi Timur sepanjang 18,3 km.

Saat ini, kata Jumardi, proses penyelenggaraan LRT di bulan Desember 2017 sampai Maret 2018 sedang dilakukan pengadaan lahan. "Pembuatan depo nanti akan dilakukan pada Maret 2018," kata dia.

Jumardi juga menyebut proyek penyelenggaraan LRT dipangku oleh 11 stakeholder. Ada PT Adhi Karya sebagai pembangun prasarana LRT termasuk depo, Kemenhub sebagai penanggung jawab, PT KAI sebagai penyelenggara LRT, Menteri Keuangan untuk memberikan persetujuan kontrak tahun jamak.

Lanjutnya, Badan Pemeriksaan Keuangan P untuk melakukan pemeriksaan, Gubernur, Wali Kota dan Pemerintah Daerah terkait. "Menteri Badan Usaha Milik Negara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang," ujarnya.

Jumardi menyebut pada 31 Mei 2019, transportasi LRT itu akan mulai beroperasi. "Akan beroperasi sebanyak enam kereta dalam satu set kereta berkapasitas 800 penumpang," katanya.

Sementara, Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam 45 Bekasi, M Harun Al Rasyid mengatakan kodusi arus lalu lintas di Bekasi sudah semakin padat.

Dalam kesempatan yang sama, ia menyebut dalam kajiannya, setiap hari pola pergerakan kendaraan pribadi ke kawasan Summarecon Bekasi mencapai 31 ribu unit. "Ini hanya mengarah ke Summarecon saja, belum ke daerah lain di Kota Bekasi," katanya.

Menurutnya, dengan adanya transportasi LRT, masyarakat Bekasi akan semakin terbantu. Masyarakat yang selama ini kehilangan banyak waktu di jalan karena kemacetan, akan mendapat banyak waktu yang berkualitas. "Karena dengan adanya LRT bisa memangkas waktu tempuh perjalanan," kata Harun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement