Selasa 05 Dec 2017 21:25 WIB

Menhub Harapkan Kereta Bandara Segera Diresmikan

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Budi Raharjo
Kereta bandara Soekarno Hatta saat akan melakukan uji coba di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu (25/11). Kereta tersebut melakukan uji coba perjalanan menuju Stasiun Batu Ceper dan akan diresmikan pada awal Desember 2017 dengan tarif promo Rp 30.000 per penumpang dan tarif normal Rp 100.000 terhitung mulai Januari 2018.
Foto: Putra M Akbar
Kereta bandara Soekarno Hatta saat akan melakukan uji coba di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu (25/11). Kereta tersebut melakukan uji coba perjalanan menuju Stasiun Batu Ceper dan akan diresmikan pada awal Desember 2017 dengan tarif promo Rp 30.000 per penumpang dan tarif normal Rp 100.000 terhitung mulai Januari 2018.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan saat ini kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) masih terus diuji coba. Sebab, dalam waktui dekat kereta bandara akan segera dioperasikan.

"Saya tugaskan, mulai besok (6/12) satu sampai dua haru akan lebih intensif supaya pekan depan Pak Presiden (Joko Widodo) bida meresmikan dan secara masif (kereta bandara) bisa digunakan 1 Januari 2018," kata Budi di Bandara Soekarno Hatta, Selasa (5/12).

Budi memastikan progres kereta bandara masih berlanjut agar level of service-nya bagus daat nanti resmi dioperasikan. Dalam uji coba yang dilakukan pada hari ini (5/12), Budi mengatakan waktu tempuh yang dilalui dari Stasiun BNI City (Sudirman Baru) sampai bandara membutuhkan sekitar 55 menit dan dilanjutkan menggunakan Skytrain.

Dia menegaskan pemerintah ingin masyarakat bisa menggunakan kereta bandara tersebut secara maksimal. "Agar satu angkutan ini yang merupakan angkutan masa depan yang eco friendly tapi juga kurangi kemacetan dalam catatan kira-kira 20 sampai 30 persen penumpang yang bisa berpindah (menggunakan kereta bandara," ungkap Budi.

Untuk selanjutnya, Budi memastikan pihaknya akan menambah lagi angkutan masal seperti Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), bus, dan sebagainya. Terkait kereta bandara, Budi mengakui memang ada tarif tertentu untuk kereta bandara karena seratus persen investasi bukan dari anggaran negara.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memastikan sertifikasi dari Kemenhub masih dalam proses. "Itu kan belum sertifikasi karena treknya baru 12 kilometer itu harus dicek keamanannya dulu," tutur Rini.

Meskipun begitu, Rini meminta secepatnya sertifikasi tersebut bersama Kemenhub bisa diselesaikan agar segera dioperasikan. Sebab, Rini menginginkan pada 11 Desember 2017, kereta bandara tersebut bisa resmi dioperasikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement