Ahad 03 Dec 2017 02:40 WIB

Penyalur BBM Satu Harga Pertama di Nias Barat Diresmikan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Israr Itah
Manager Retail Fuel Marketing Region Sumbagut Agus Taufik (kedua kiri), Komite BPH Migas Hendry Ahmad (kiri), Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kemen ESDM Harya Adityawarman (kedua kanan), Ketua DPRD Nias Barat Nitema Gulo (kanan) mengisi bensin jenis premium ke motor dalam acara peresmian SPBU dalam program BBM satu harga di Desa Onolimbu, Nias Barat, Sabtu (2/12).
Foto: Galih Pradipta/Antara
Manager Retail Fuel Marketing Region Sumbagut Agus Taufik (kedua kiri), Komite BPH Migas Hendry Ahmad (kiri), Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kemen ESDM Harya Adityawarman (kedua kanan), Ketua DPRD Nias Barat Nitema Gulo (kanan) mengisi bensin jenis premium ke motor dalam acara peresmian SPBU dalam program BBM satu harga di Desa Onolimbu, Nias Barat, Sabtu (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, LAHOMI -- PT Pertamina dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah meresmikan berdirinya SPBU Kompak di Desa Onolimbu, Lahomi, Nias Barat, Sabtu (2/12). SPBU ini merupakan lembaga penyalur program BBM satu harga pertama di Kabupaten Nias Barat. 

Marketing Operation Region I Pertamina Agus Taufik Harahap mengungkapkan, SPBU Kompak nantinya akan menyediakan BBM jenis premium dan solar. "Volumenya disesuaikan dengan kebutuhan daerah ini," katanya. 

Kendati demikian, untuk premium, Agus mengatakan pengelola diizinkan untuk memesan sesuai kebutuhan masyarakat pada tahap awal. Sedangkan untuk solar, saat ini pihaknya memberi batasan atau alokasi sebanyak 20 ribu liter.

"Premium dan solar ini akan dipasok dari Terminal BBM Gunungsitoli," ucapnya.

Lalu terkait harga jual akan setara dengan harga di Pulau Jawa yakni Rp 6.450 per liter untuk premium Rp 5.150 per liter untuk solar.

Perihal program BBM satu harga di Sumatra Utara, Pertamina ditugaskan untuk membuka sembilan titik penyalur. Khusus di Nias, terdapat tiga titik penyalur yang mesti dibuka, yakni di Kabupaten Nias, Nias Selatan, dan Nias Barat. Karena di Nias Barat telah resmi dibuka, kata Agus, Pertamina masih memiliki tanggung jawab untuk membuka dua lembaga penyaluran lainnya.

Agus mengungkapkan, dioperasikannya SPBU Kompak di Nias Barat merupakan upaya untuk merealisasikan instruksi Presiden Joko Widodo dan Peraturan Menteri ESDM No.36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga, khususnya BBM jenis tertentu dan BBM khusus penugasan.

Ia berharap dengan hadirnya SPBU Kompak, kegiatan perekonomian masyarakat Nias Barat dapat tersokong. "Khususnya lagi dapat melayani kebutuhan BBM masyarakat di sini maupun masyarakat yang melintas," ujarnya.

Hingga akhir tahun ini, pemerintah menargetkan dapat menyelesaikan 54 titik penyaluran BBM satu harga. Hingga akhir 2018, diharapkan dapat terbangun 150 lembaga penyalur di 148 titik di seluruh Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement