Rabu 29 Nov 2017 15:34 WIB

Transaksi Nontunai di Pelabuhan Pelindo I Bisa Pakai BRIZZI

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Konsumer Bank BRI Sis Apik Wijayanto.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Direktur Konsumer Bank BRI Sis Apik Wijayanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembayaran jasa pelabuhan di pelabuhan milik Pelindo I sekarang bisa menggunakan kartu uang elektronik BRIZZI. Hal itu merupakan upaya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam memfasilitasi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk menyediakan layanan transaksi nontunai.

Inovasi tersebut tertuang melalui penandatanganan kerja sama implementasi transaksi cashless yang digelar di Jakarta, Rabu (29/11). Acara dihadiri oleh Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana dan Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BRI Sis Apik Wijayanto.

Sis Apik menjelaskan, penerapan BRIZZI dalam pembayaran jasa di pelabuhan merupakan salah satu implementasi sistem pembayaran terintegrasi (integrated payment system) yang dibangun Bank BRI untuk Pelindo I. Dengan adanya inovasi kartu BRIZZI yang dapat digunakan di pelabuhan, pengguna jasa Pelindo I tidak perlu lagi melakukan pembayaran secara tunai saat masuk pelabuhan.

"Kami membantu mengembangkan sistem pembayaran di pelabuhan dengan BRIZZI ini, agar berperan aktif dalam menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam proses kepelabuhan sehingga mampu meningkatkan aktivitas ekonomi di Tanah Air," kata Sis Apik melalui siaran pers.

BRIZZI merupakan uang elektronik BRI dalam bentuk kartu yang dikhususkan bagi masyarakat untuk transaksi keuangan secara non tunai. Penggunaan BRIZZI di wilayah operasional Pelindo I dapat dimanfaatkan untuk berbagai pembayaran seperti di pintu masuk pelabuhan, pembelian tiket, pembayaran karantina, gudang, hingga transaksi di merchant.

"Kami berharap Bank BRI dapat terus berperan aktif di dalam sistem operasional pembayaran jasa-jasa pelabuhan dengan memberikan kemudahan channel pembayaran," ujar Sis Apik.

Selain mendukung transaksi nontunai, dalam kesempatan tersebut BRI juga memberikan fasilitas pembiayaan kredit sebesar Rp 350 miliar kepada Pelindo I. Kredit ini diperuntukkan untuk pembiayaan investasi perusahaan meliputi fasilitas dermaga, bangunan, serta alat-alat penunjang operasional pelabuhan. Dengan adanya pembiayaan kredit, BRI juga memberikan layanan supply chain financing bagi perusahaan rekanan Pelindo I untuk memperkuat bisnis layanan kepelabuhan.

Bambang Eka menjelaskan, pemberian pinjaman dari BRI dapat mendukung pembiayaan sektor transportasi, khususnya dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan. Dengan adanya sarana infrastruktur pelabuhan yang handal, pengangkutan komoditas dari produsen ke konsumen maupun ke titik distribusi akan semakin lancar dan efisien.

"Kami optimistis sinergi antara Pelindo I dengan Bank BRI ini tidak hanya mempermudah para pengguna jasa kepelabuhanan, namun juga meningkatkan efisiensi biaya logistik dan daya saing kinerja integrasi logistik nasional," ungkap Bambang Eka.

Bambang Eka menambahkan Pelindo I akan mengembangkan Industrial Gateway Port yang mengintegrasikan pelabuhan dan kawasan industri. Tahapan pengembangan terbagi menjadi empat, antara lain tahap pengembangan Pelabuhan, tahap pengembangan kawasan Industri, tahap pengembangan Dedicated Terminal/Hub Port dan tahap pengembangan kawasan industri terintegrasi. Pengembangan Pelabuhan yang dimiliki oleh Pelindo I telah masuk dalam rencana pengembangan dan pembangunan 24 pelabuhan yang tercantum dalam program tol laut Pemerintah.

Kerja sama BRI dengan Pelindo I telah terjalin sejak 2012 melalui penyediaan layanan perbankan berupa simpanan giro dan deposito, serta pinjaman berupa pembiayaan investasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement