REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan untuk bisa menciptakan lapangan kerja yang berkualitas sehingga bisa menekan angka pengangguran, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.
Sebab, menurut Darmin hal ini menunjukan bahwa kondisi ekonomi dan investasi dalam negeri dalam keadaan yang baik dan maju. Sayangnya, menurut Darmin saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berhenti pada angka 5,1 persen.
Hal ini menurut Darmin dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga pertumbuhan lapangan pekerjaan juga tak sebanding dengan jumlah angkatan kerja baru yang bertambah tiap tahunnya. "Tahun ini 5,1 kalaupun kurang, kurangnya sedikit, nggak akan dibawah itu dan gak akan diatas itu," ujar Darmin di Jakarta, Rabu (29/11).
Darmin menjelaskan untuk bisa sampai pada penyerapan angkatan kerja di sektor lapangan yang baik maka indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen. Meski sebelumnya pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi ditargetkan bisa mencapai 6 persen pun menurut Darmin tak akan bisa maksimal dalam menyerap angkatan kerja baru.
"Kita memang perlu pertumbuhan yang lebih tinggi agar bisa menyerap angkatan kerja di sektor yang baik, yang produktifitasnya bagus. kita perlu pertumbuhan, bahkan 6 saja nggak cukup. kita butuh sekitar 7 persen agar bisa menyerap angkatan kerja agar bisa bekerja di tempat yang baik," ujar Darmin.
Meski begitu, Darmin menilai, pertumbuhan ekonomi 5,1 persen bukan berarti tidak bisa menyerap angkatan kerja. Para angkatan kerja yang baru ini menurut Darmin tetap bisa terserap meski tak maksimal.
"Tetapi kan itu tidak berarti kalau kurang dari itu orang nggak bekerja. Tetap bekerja, cuma bukan di sektor yang gajinya bagus," ujar Darmin.
Sebelumnya, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai jumlah pengangguran di Indonesia terindikasi meningkat dari tahun ke tahun, seperti yang sempat diungkapkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal November 2017.
Dalam catatan BPS, jumlah pengangguran meningkat 10 ribu individu menjadi 7,04 juta orang per Agustus 2017. Adapun jumlah pengangguran pada periode yang sama tahun lalu 7,03 juta orang. Indef mencatat tren penyerapan tenaga kerja memang telah menurun sejak 2010. Pada tahun tersebut, 1 persen pertumbuhan ekonomi hanya dapat menyerap 110 ribu tenaga kerja, jauh bila dibandingkan dengan 2011 yang mampu menyerap hingga 225 ribu.