Selasa 28 Nov 2017 08:03 WIB

Dolar AS Menguat Didorong Data Ekonomi Positif

Petugas menunjukan pecahan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing, di Jakarta (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Petugas menunjukan pecahan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing, di Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (27/11) atau Selasa (28/11) pagi WI, didukung data penjualan rumah baru di negara tersebut, yang berada jauh lebih baik dari perkiraan.

Penjualan rumah baru keluarga tunggal AS pada Oktober berada pada tingkat tahunan disesuaikan secara musiman 685 ribu unit, jauh di atas konsensus pasar 620 ribu unit, dan mencapai tingkat tertinggi dalam 10 tahun terakhir, Departemen Perdagangan mengatakan Senin (27/11).

Angka penjualan tersebut, 6,2 persen di atas tingkat revisi September di 645 ribu unit dan 18,7 persen di atas perkiraan Oktober 2016 sebanyak 577 ribu unit. Para analis mengatakan lonjakan penjualan rumah baru pada Oktober dapat mendorong ekonomi AS lebih tinggi, karena angka ini merupakan indikator utama ekonomi.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,16 persen menjadi 92,929 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1899 dolar AS dari 1,1924 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris merosot ke 1,3317 dolar AS dari 1,3324 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7607 dolar AS dari 0,7615 dolar AS.

Dolar AS dibeli 111,02 yen Jepang, lebih rendah dari 111,56 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga menguat menjadi 0,9813 franc Swiss dari 0,9798 franc Swiss, dan bergerak naik ke 1,2763 dolar Kanada dari 1,2704 dolar Kanada.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement