REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi dalam sesi yang dipersingkat pada Jumat (24/11) atau Sabtu (25/11) pagi WIB, karena para investor menunggu pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, OPEC, pekan depan. OPEC dan produsen minyak utama lainnya akan bertemu pada 30 November, untuk membahas apakah akan memperpanjang pembatasan produksi minyak mentah saat ini guna menopang harga minyak.
Kelompok ini telah menahan produksi minyak mereka sejak awal tahun ini dalam upaya mengakhiri kelebihan pasokan global. Diharapkan secara luas kesepakatan akan diperpanjang hingga mencakup keseluruhan tahun depan.
Sementara itu, melemahnya dolar AS mendorong sentimen pasar untuk minyak yang dihargakan dalam mata uang AS. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,47 persen menjadi 92,780 pada akhir perdagangan.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan Januari, menambahkan 0,93 dolar AS menjadi menetap di 58,95 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari, naik 0,54 dolar AS menjadi ditutup pada 63,86 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.