REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Memasuki musim penghujan, komoditas kebutuhan dapur rumah tangga seperti cabe dan bawang mulai bergerak naik. Kenaikan harga sudah terjadi sepekan lalu, dan diperkirakan terus naik hingga akhir tahun.
Pemantauan Republika.co.id di dua pasar tradisional Kota Bandar Lampung, Pasar Pasir Gintung dan Pasir Induk Tamin, Kamis (23/11), harga cabai merah naik dari Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu per kg, bawang merah naik dari Rp 22 ribu menjadi Rp 24 ribu per kg, dan bawang putih naik dari Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu per kg.
Menurut Yanto, pedagang bahan kebutuhan dapur di Pasar Induk Tamin, kenaikan komoditas dapur utama cabai dan bawang karena pasokan dari Jawa mulai tersendat karena banyak daerah penghasil cabai dan bawang sulit membawa keluar daerahnya karena faktor cuaca. "Harga cabai dan bawang bisa naik lagi sampai Desember, karena yang bawa cabai dan bawang sulit keluar daerah, jadi harga naik," katanya.
Menurut dia, pasokan cabai dari Lampung masih tetap berjalan, tetapi stoknya tidak cukup sehingga memerlukan pasokan cabai serta bawang dari Jawa yakni Brebes. Kalau daerah tersebut ada yang banjir, maka distribusinya terganggu dan harga diyakini naik.
Lekmin, penjual sayur keliling juga mengatakan, saat ini harga sayur mayur sudah naik dari distributor karena biaya transportasi naik. Kenaikan harga bawang dan cabai diperediksi terjadi sampai tahun baru. "Faktor cuaca jadi daerah yang panen cabai atau bawang kesulitan transportasi," ujarnya.
Ia mengakui hingga saat ini pasokan cabai dan bawang di Pasar Pasir Gintung masih cukup, tapi harga naik karena kesulitan pengangkutan. "Naik bukan karena stok kosong atau kurang. Tapi biaya angkut yang mahal karena banjir, " ujarnya.