REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menggratiskan pelatihan di balai latihan kerja (BLK) bagi semua masyarakat tanpa pembatasan usia dan jenjang pendidikan. Program ini dibuat untuk memperkuat mutu dan kompetensi angkatan kerja Indonesia.
"Kami sadar bahwa untuk memperkuat mutu dan akses pelatihan kerja itu meningkatkan kompetensi SDM Indonesia, jadi untuk pelatihan tersebut tidak ada pungutan," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaam Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker Bambang Satrio Lelono melalui siaran pers, Rabu (22/11).
Bambang menjelaskan, sistem pendidikan di Indonesia juga dihadapkan persoalan ketidakcocokan antara orientasi pendidikan dengan pekerjaan setelah lulus. Oleh karena itu, pelatihan di BLK ini dinilai bisa memperkuat kompetensi mereka.
Kemenaker, kata dia, juga mendorong pelatihan kerja di BLK dengan program 3R yakni reorientasi, revitalisasi, dan rebranding. "Program ini dimaksudkan agar pelatihan kerja di BLK fokus dengan potensi daerah setempat atau kebutuhan pasar kerja," kata Bambang.
Peningkatan kualitas SDM dilakukan pula dengan program pemagangan. Sampai saat ini, lanjut Bambang, Kemenaker telah bekerja sama dengan 107 lembaga pengirim pemagangan luar negeri. Sedangkan pemagangan dalam negeri, pelaksanaanya tersebar di 32 provinsi dengan melibatkan sedikitnya tujuh kawasan industri.
"Pada tahun 2016, pemagangan dalam negeri diikuti 25.847 orang peserta. Sementara itu, pemagangan luar negeri diikuti oleh 6.620 orang peserta," ujar dia.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik merilis data per Agustus 2017 yang menyatakan bahwa angkatan kerja Indonesia berjumlah 128,06 juta. Jumlah tersebut naik 2,62 juta orang dibandingkan dengan Agustus 2016 sebesar 125,44 juta orang.
Sedangkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 0,11 persen. Pada Agustus 2016, TPT Indonesia sebesar 5,61 persen. Pada Agustus 2017, TPT Indonesia sebesar 5,50 persen.