REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delegasi bidang teknologi informasi, kota pintar, dan ekonomi kreatif Indonesia berkunjung ke Swedia pada 19-21 November 2017 untuk menjajaki kemungkinan kerja sama.
Salah satu pengusaha teknologi informasi Agung Bezharie memberikan pengalaman sekaligus masukan tentang visi perusahaannya PT Warung Pintar Sekali sebagai salah satu startup di Indonesia. Menurut pengalaman Agung, perusahaan yang dikelola East Ventures ini merupakan salah satu venturist besar di Indonesia yang bergerak dalam pemberian modal bagi startup lainnya.
"Anak-anak muda Indonesia sangat kreatif. Perusahaan selalu berpikir positif dan berharap startup Indonesia dapat menjadi lebih banyak meskipun masih banyak tantangan harus dihadapi dalam mewujudkan ekosistem digital di Indonesia," ujar dia dalam siaran persnya yang diterima Antara dari KBRI Stockholm, Rabu (22/11).
Kendala awal untuk mengembangkan bisnis startup adalah pengetahuan untuk programmer, wirausaha dan pemasaran digital selain tantangan dari sisi regulasi dan logistik. "Perlu berkoordinasi dengan lebih banyak pihak. Swedia adalah salah satu sasaran kami karena sudah banyak asosiasi e-commerce, fintech, modal ventura, startup. Sekarang bagaimana caranya saling membantu untuk bisa membangun kerja sama ini," kata Agung.
Pengusaha ekonomi kreatif lainnya, Stepahie Hardjo dari PT Ruang Raya Indonesia menyatakan visi bisnisnya untuk mencerdaskan bangsa. Sejak diluncurkan pada April 2014, kini Ruang Guru sudah mengelola 47.000 guru yang mengajar lebih dari 100 mata pelajaran di seluruh Indonesia.
Lebih dari sekadar situs marketplace pencarian guru privat yang mempertemukan guru dan murid, kini Ruang Guru mulai melebarkan layanannya untuk merangkul elemen lain yang tidak kalah penting di dunia pendidikan Indonesia yaitu orang tua dan institusi pemerintah lewat sejumlah layanan dan fitur baru seperti sistem tata kelola pembelajaran, tes online, aplikasi monitoring untuk orang tua, dan aplikasi untuk tutoring online.
Pengusaha lainnya adalah Patota Putra Tambunan dari EV Hive yang juga bergerak dalam bidang diskusi teknologi dan bisnis. Perusahaan ini berhasil membimbing dan mencerahkan ekosistem startup di Indonesia. Setidaknya dalam kaitan dengan kerja sama internasional, perusahaan smart bisnis ini bisa menjadi pintu masuk untuk jejaring bisnis di Indonesia.