Selasa 21 Nov 2017 14:32 WIB

Kementan Luncurkan Si Mantap

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Gita Amanda
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melakukan soft launching Sistem Informasi Pemantauan Tanaman Pertanian (Si Mantap) di Auditorium Balitbang Bogor, Selasa (21/11).
Foto: Melisa Riska Putri/REPUBLIKA
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melakukan soft launching Sistem Informasi Pemantauan Tanaman Pertanian (Si Mantap) di Auditorium Balitbang Bogor, Selasa (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan Sistem Informasi Pemantauan Tanaman Pertanian (Si Mantap) yang dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan sistem pertanian di Tanah Air. Si Mantap resmi diluncurkan di Auditorium Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Selasa (21/11).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Muhammad Syakir mengatakan, Si Mantap berbasis penginderaan jauh menyajikan informasi secara dinamik pemantauan tanaman padi, jagung, tebu, cabai, dan bawang merah berbentuk spasial (peta), tabular, dan grafik. Untuk itu, Si Mantap akan menunjukkan fase perkembangan tanaman dan menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan.

"Efisensi penggunaan pupuk, waktu panen. Begitu juga kalau terjadi kekeringan," ujarnya.

Melalui Si Mantap ini, pemerintah dapat segera mengambil tindakan seandainya terjadi bencana. Nantinya, akan diketahui pula surplus produksi pertanian yang terjadi di suatu daerah sehingga bisa dialihkan untuk mengisi daerah yang kekurangan produksi.

Jangkauan Si Mantap ini berada di seluruh Indonesia dan bisa diakses langsung melalui laman Balitbangtan.

"Semua masyarakat bisa menggunakan," kata dia.

Meski saat ini masih berupa layanan pada laman, ke depannya ia berharap Si Mantap dapat terintegrasi dengan aplikasi. Sejauh ini Balitbangtan baru memiliki aplikasi Teknologi Pertanian Modern (Tanam) berbasis Android yang berisi informasi dari hulu hingga hilir meliputi sentra produksi, kesesuaian lahan, varietas, dan sarana produksi pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement