REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan belum ada akuisisi yang dilakukan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) terhadap Bank Danamon. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan, MUFG baru mempertimbangkan kemungkinan untuk menanamkan sahamnya di Danamon.
"Saya sudah konfirmasi dengan Temasek (pemegang saham Danamon), intinya MUFG melirik saham Danamon, baru melirik," kata Heru, di Gedung OJK, Jumat (10/11).
Namun, jika memang di kemudian hari MUFG jadi mengakuisisi Danamon, Heru menyebut aksi korporasi tersebut akan membuat Danamon makin berkembang. Sebab, saat baru muncul kabar akuisisi saja, saham Bank Danamon langsung melonjak 18 persen.
Menurut Heru, ketertarikan investor untuk mengakuisisi perusahaan perbankan dalam negeri merupakan sesuatu yang wajar mengingat industri perbankan Indonesia yang terus bertumbuh dengan baik. Indikator itu di antaranya ditunjukkan oleh pertumbuhan aset perbankan yang mencapai enam persen serta turunnya angka kredit macet menjadi 2,98 persen. "Angka-angka ini menarik investor untuk datang," kata Heru.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menambahkan, ada beberapa investor, baik asing maupun domestik, yang berencana masuk ke industri perbankan Tanah Air. Meski tak menyebutkan siapa saja investor yang dimaksud, Wimboh menyebut bahwa hal itu menunjukkan industri sedang berkembang baik. "Ini bukan berarti banknya ada masalah, tapi betul-betul karena bisnis murni."