Selasa 07 Nov 2017 18:07 WIB

Cadangan Devisa Indonesia Turun

Rep: Iit Septyaningsih/Silvy Dian Setiawan/ Red: Nidia Zuraya
Cadangan devisa (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Cadangan devisa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa sampai akhir Oktober 2017 sebesar 126,5 miliar dolar AS. Posisi itu lebih rendah dibandingkan akhir September lalu yang sebesar 129,4 miliar dolar AS.

Meski begitu, jumlah tersebut tetap cukup untuk membiayai 8,6 bulan impor atau 8,3 bulan impor dan pembayaran Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah. Berada pula di atas standar kecukupan international sekitar tiga bulan impor.

"BI menilai cadangan devisa itu mampu mendukung ketahanan sektor eksternal. Sekaligus menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman Zainal, melalui keterangan resmi, Selasa, (7/11).

Ia menjelaskan, penurunan cadangan devisa pada Oktober 2017, terutama dipengaruhi oleh penggunaan devisa untuk pembayaran ULN pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya. Di samping itu, penurunan cadangan devisa juga dipengaruhi menurunnya penempatan valas perbankan di BI sejalan dengan kebutuhan pembayaran kewajiban valas penduduk.

"BI akan terus menjaga kecukupan cadangan devisa guna mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujar Agusman. Ia menambahkan, hal itu didukung oleh kondisi perekonomian domestik yang tetap positif, membaiknya kinerja ekspor, Serta perkembangan pasar keuangan global yang kondusif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement