Selasa 07 Nov 2017 04:07 WIB

BPS Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Sulit Mencapai 5,2 Persen

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Budi Raharjo
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III tahun ini mencapai 5,06 persen. Padahal pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun ini harus mencapai 5,2 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan melihat hasil triwulan III tahun ini maka target tersebut akan sulit didapatkan. "Triwulan IV kayaknya sih akan bagus ya tapi kalau untuk mendapatkan angka 5,2 persen berat banget," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Senin (6/11).

 

Suhariyanto mengatkan BPS tidak bisa memprediksi secara detail bagaimana pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan tahun ini. Sebab, kata dia, BPS tidak bisa melakukan analisa berdasarkan ekspektasi namun hanya bisa dari apa yang sudah terealisasi.

 

Meskipun begitu, Suhariyanto menilai saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia trennya mulai naik. "Dulu waktu 2015, sempat di bawah angka lima kan. Baiklah memang naiknya lamban. Tapi kalau lamban tapi pasti tidak apa-apa," jelas Suhariyanto.

 

Dia menilai pertumbuhan ekonomi selanjutnya masih akan naik meski sulit mencapai 5,2 persen. Hanya saja hal itu bisa didapatkan jika ekspor impor, pengeluaran konsumsi pemerintah, dan konsumsi rumah tangga masih terus meningkat.

 

Suhariyanto berpikir pertumbuhanyang masih terus membaik bisa saja terus terjadi. "Apalagi kan sekarang mau menghadapi liburan akhir tahun dan natal. Saya harapkanmasih terus bagus," tutur Suhariyanto.

 

Pada triwulan II 2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 5,01 persen namun triwulan III tahun ini mencapai 5,06 persen. Kenaikan tersebut ditopang dari industri pengolahan dari tumbuh paling tinggi dari 0,75 persen menjadi 1,02 persen. Lalu dari perdagangan juga ada kenaikan dari 0,51 persen menjadi 0,72 persen.

 

Selanjutnya pada sektor konstruksi juga ada kenaikan dari 0,66 persen menjadi 0,69 persen. Pada sektor informasi dan komunikasi naik dari 0,53 persen menjadi 0,45 persen. Rahayu Subekti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement