Kamis 02 Nov 2017 03:14 WIB

Sering Terjadi, Saldo Kartu Nontunai Pengguna Tol tak Cukup

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Budi Raharjo
Petugas Jasa Marga membantu pengendara melakukan transaksi nontunai menggunakan e-toll di gerbang tol. ilustrasi
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas Jasa Marga membantu pengendara melakukan transaksi nontunai menggunakan e-toll di gerbang tol. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan proses implementasi 100 persen Pembayaran nontunai di seluruh ruas Jalan Tol PT Jasa Marga (Persero) berjalan dengan kondusif. Hal itu menurutnya sesuai dengan catatan Jasa Marga per 31 Oktober 2017, seluruh transaksi nontunai di seluruh Jalan Tol Jasa Marga mencapai 97,72 persen.

Hanya saja, Heru menuturkan, masih ada sebagian kecil yang melakukan transaksi tunai. "Mayoritas disebabkan oleh saldo kurang yang terjadi di ruas jalan tol," kata Heru, Rabu (1/11).

Ia tak menampik masalah ketidakcukupan saldo merupakan kendala yang sering ditemui. Kendala tersebut, lanjut Heru, ditemukan terutama di jalan tol dengan sistem transaksi tertutup.

Untuk itu, Heru mengimbau kesiapan pengguna tol terkait saldo di dalam kartu pembayaran elektronik. "Diharapkan pengguna jalan untuk selalu memastikan kecukupan saldo uang elektronik, terutama jika menggunakan jalan tol dengan sistem transaksi tertutup," tutur Heru.

Dia menegaskan, hal tersebut sangat penting karena jika seluruh pengguna jalan telah memiliki uang elektronik dan melakukan tapping di gardu tol masuk, maka pengguna jalan tetap dapat melanjutkan perjalanan. Namun, kata dia, jika saldo yang dimiliki kurang maka kendala akan terjadi saat pengguna jalan keluar dari jalan tol melalui gardu tol keluar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement