Rabu 01 Nov 2017 20:36 WIB

Penurunan Harga Pangan Dorong Inflasi Oktober Tetap Rendah

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Ketika kenaikan harga pangan membuat sejumlah makanan sulit dibeli, coba cari alternatifnya. Seperti mengganti asupan protein dari daging sapi ke kacang-kacangan.
Foto: Republika/Wihdan Hihdayat
Ketika kenaikan harga pangan membuat sejumlah makanan sulit dibeli, coba cari alternatifnya. Seperti mengganti asupan protein dari daging sapi ke kacang-kacangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2017 tercatat rendah sebesar 0,01 persen month to month (mtm) atau 3,58 persen year on year (yoy). Inflasi tersebut melambat dibandingkan bulan lalu yang sebesar 0,13 persen (mtm) dan jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi Oktober tiga tahun terakhir sebesar 0,18 persen (mtm).

Bank Indonesia memandang inflasi IHK pada Oktober 2017 tetap terkendali sehingga mendukung pencapaian sasaran inflasi 2017 sebesar 4 persen plus minus 1 persen (yoy).

"Berdasarkan komponen, rendahnya inflasi bulan ini terutama dipengaruhi oleh deflasi kelompok volatile food dan kelompok administered prices. Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK sampai dengan bulan Oktober tercatat sebesar 2,67 persen (ytd)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agusman, melalui siaran pers, Rabu (1/11).

Kelompokharga pangan bergejolak (volatile food) tercatat deflasi sebesar 0,53 persen (mtm), melanjutkan deflasi bulan lalu yang sebesar 0,67 persen (mtm). Deflasi terutama bersumber dari komoditas daging ayam ras, bawang merah, bawang putih, telur ayam ras dan cabai rawit. Secara tahunan, inflasivolatile foodtercatat rendah, yaitu 0,19 persen (yoy).

Kelompok harga yang diatur pemerintah(administered prices)juga tercatat deflasi sebesar 0,01 persen (mtm) melambat dibandingkan dengan bulan lalu yang inflasi sebesar 0,15 persen (mtm). Deflasiadministered prices terutama disumbang oleh menurunnya tarif angkutan udara. Secara tahunan, inflasiadministered pricesmencapai sebesar 8,68 persen(yoy).

Inflasi inti tercatat sebesar 0,17 persen (mtm), menurun dibandingkan dengan bulan lalu sebesar 0,35 persen (mtm). Inflasi dalam kelompok ini terutama disumbang oleh uang kuliah akademi/perguruan tinggi, mie dan nasi dengan lauk. Secara tahunan, inflasi inti tercatat rendah, yaitu 3,07 persen (yoy).

Ke depan, inflasi diperkirakan akan tetap terkendali pada level yang rendah dalam kisaran sasaran yang ditetapkan. "Koordinasi kebijakan antara Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, dan Bank Indonesia akan terus diperkuat dalam pengendalian inflasi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement