Sabtu 28 Oct 2017 14:39 WIB

Dirut PGN Mengajar di Universitas Airlangga

Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim turun langsung memberi kuliah kepada para mahasiswa di Universitas Airlangga, Surabaya.
Foto: pgn
Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim turun langsung memberi kuliah kepada para mahasiswa di Universitas Airlangga, Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) ikut ambil bagian mendukung program BUMN Hadir di Kampus 2017 yang digelar oleh Kementerian BUMN. Dalam kegiatan ini, Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim turun langsung memberi kuliah kepada para mahasiswa di Universitas Airlangga, Surabaya.

"Kegiatan BUMN Hadir di Kampus ini sebagai upaya menunjukkan keberadaan BUMN hadir di negeri ini danmemberikan manfaat optimal bagi rakyat dan negara," kata Direktur Utama PGN, Jobi Triananda Hasjim, di Convention Center Universitas Airlangga, Surabaya, Sabtu (28/10).

Program BUMN Hadir di Kampus ini menjadi salah satu agenda Kementerian BUMN untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-89. Tujuannya, agar perusahaan-perusahaan BUMN dapat berbagi ilmu dan memotivasi kepada pemuda yang notabene berada di lingkungan kampus, yaitu para mahasiswa.

Kegiatan di Universitas Airlangga ini dilaksanakan oleh PT Perusahaan Gas Negara(Persero) Tbk. bersama dengan PT Askrindo (Persero) dan PT Danareksa (Persero). Melalui kegiatan ini, para Direktur Utama BUMN hadir serentak di 28 perguruan tinggi di Indonesia untuk menyampaikan visi dan misi BUMN dalam rangka membangun ekonomi Indonesia yang berkeadilan.

Jobi terlebih dulu memberikan gambaran besar kepada para mahasiswa mengenai latar belakang perjalanan PT PGN. Jobi menceritakan sejarah panjang berdirinya perusahaan gas swasta Belanda, I.J.N Eindhoven&Co pada 1895 sebagai cikal bakal berdirinya PGN.

"Setelah dinasionalisasi menjadi Perusahaan Gas Negara dan menjadi bagian PLN Daerah Eksploitasi XIV, PGN akhirnya berdiri sendiri pada 1965," ujar Jobi.

Jobi mengatakan, meski pada 2003 perusahaan memutuskan melepas saham ke publik lewat IPO di Bursa Efek Indonesia, status PGN sebagai badan usaha milik negara masih dipertahankan. Kepemilikan pemerintah atas PGN sebesar 56,97 persen dalam bentuk saham seri A Dwiwarna.

Menurut Jobi, hingga saat ini PGN telah membangun dan mengoperasikan infrastruktur pipa gas bumi sepanjang 7.278 km atau setara 80 persen pipa gas bumi hilir seluruh Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement