Selasa 24 Oct 2017 04:19 WIB

Pertumbuhan Fee Based Income BTN Naik

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Direktur Utama Bank BTN Maryono (tengah) bersama Direktur Strategic Complaine and Risk Bank BTN Mansyur Nasution, serta Direktur keuangan Bank BTN Imam Nugroho Soeko (dari kiri).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur Utama Bank BTN Maryono (tengah) bersama Direktur Strategic Complaine and Risk Bank BTN Mansyur Nasution, serta Direktur keuangan Bank BTN Imam Nugroho Soeko (dari kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyatakan, pendapatan berbasis komisi atau Fee Based Income (FBI) perseroan naik 38,23 persen year on year (yoy) di kuartal III 2017. Dengan begitu totalnya mencapai Rp 1,17 triliun, sebelumnya pada periode sama tahun lalu hanya Rp 851,85 miliar. 

Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko menjelaskan, tingginya pertumbuhan FBI itu disebabkan oleh produk BTN yang masih terbatas di Kredit Pemilikan Rumah (KPR). "Jadi dihasilkan dari produk tersebut, dari biaya administrasi, tabungan, dan lainnya," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin, (23/10).
 
Ia menambahkan, kenaikan FBI juga didapat dari berbagai produk wealth management serta trading treasuries. "Lebih banyak diakibatkan oleh intensifikasi, belum ekstensifikasi," tambah Iman. 
 
Dirinya menjelaskan, ekstensifikasi contohnya, meningkatkan peran BTN dalam sindikasi, jaminan bank. Termasuk pula meningkatkan produk-produk digital banking
 
"Itu masih belum kita kasih biaya-biaya tambahan. Kalau sudah kita tingkatkan, pertumbuhan FBI bisa lebih dari 38 persen," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement