Ahad 15 Oct 2017 18:00 WIB

BBM Satu Harga Capai Sambas

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Gita Amanda
 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Pertamina meresmikan SPBU Modular di Kecamatan Paloh, Sambas, Kalimantan Barat.
Foto: Ahmad Fikri Noor/ REPUBLIKA
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Pertamina meresmikan SPBU Modular di Kecamatan Paloh, Sambas, Kalimantan Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMBAS -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Pertamina meresmikan SPBU Modular di Kecamatan Paloh, Sambas, Kalimantan Barat guna mewujudkan program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga. SPBU Modular tersebut hadir di salah satu daerah terluar yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan merupakan titik ke-26 dalam penyaluran BBM Satu Harga di Indonesia.

"Sekarang kami tidak susah lagi mendapatkan BBM. Hadirnya SPBU kami harap juga dapat mendorong perekonomian khususnya infrastruktur di Sambas," ujar Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili, Ahad (15/10).

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Harya Adityawarman mengungkapkan BBM di SPBU ini akan disalurkan secara langsung kepada konsumen pengguna dengan harga yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sehingga akan mendorong perkembangan perekonomian daerah.

"Bila sebelumnya warga membeli BBM secara eceran dengan harga Rp 7.500-9.000 per liternya, sekarang warga dapat membeli BBM dengan harga yang sama dengan wilayah lain yakni Rp 6.450 per liter untuk premium dan Rp 5.150 per liter untuk solar," terang Harya.

Harya menjelaskan, peresmian SPBU Modular Paloh merupakan bagian dari Program BBM Satu Harga yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi. "Program ini bertujuan agar harga BBM yang sama dapat dinikmati oleh rakyat di seluruh Indonesia, khususnya di kawasan timur dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar)," ujar Harya.

Pada kesempatan tersebut, anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Katherine Angela Oendoen mengucapkan terima kasihnya kepada Kementerian ESDM, BPH Migas, dan Pertamina dalam mewujudkan BBM Satu Harga di Kalimantan Barat.

"Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan BBM Satu Harga dengan sebaik-baiknya. Khusus untuk warga yang dekat dengan SPBU, tolong dipertimbangkan ulang bila ada yang ingin menjual lagi secara eceran," ujar Katherine.

Sementara itu, General Manager MOR VI PT Pertamina (Persero) Yanuar Budi Hartanto menegaskan bahwa peresmian BBM Satu Harga di Paloh ini merupakan simbol komitmen wujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Salah satu tantangannya adalah sulitnya mencari investor untuk membangun SPBU di daerah terpencil. Dalam pembangunan di sini, infrastruktur menjadi kendala utama. Tercatat tiga kali mobil Pertamina amblas dan mobil tangki tidak bisa menyeberang sungai," ungkap Yanuar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement