Rabu 04 Oct 2017 17:40 WIB

2.000 Hektare Lahan Tebu Terbengkalai karena Petani Bangkrut

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Lahan tebu
Foto: Musyawir/Antara
Lahan tebu

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ribuan hektare lahan tanaman tebu milik petani di Kabupaten Cirebon hingga kini masih terabaikan. Lahan tersebut belum diolah sebagaimana mestinya karena petani tidak memiliki modal akibat belum lakunya gula.

"Ada sekitar 2.000 hektare lahan tebu yang musim tanamnya saat ini terbengkalai," kata Wakil Ketua DPD AndalanPetani tebu Rakyat (APTRI) Jabar, Mae Azhar, kepada Republika.co.id, Rabu (4/10).

 

Mae menyebutkan, lahan tanaman tebu yang saat ini masih terbengkalai itu di antaranya tersebar di Kecamatan Sindanglaut, Astanajapura, Pangenan, dan Greged. Seharusnya, ribuan hektare lahan di daerah-daerah tersebut sudah memasuki proses dampas, yakni memotong bagian tanaman tebu/diratakan dengan tanah agar tumbuhnya bagus.

 

Menurut Mae, para petani tebu saat ini tidak memiliki modal untuk membiayai musim tanam tersebut. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mereka terpaksa harus berutang. "Petani harus pinjam kanan kiriuntuk memenuhi kebutuhan hidup mereka," tutur Mae.

 

Mae menyebutkan, modal yang dibutuhkan petani tebu untuk tris I, atau modal awal untuk benih dan sebagainya sekitar Rp 25 juta. Sedangkan modal untuk pemeliharaan atau tris II sekitar Rp 17 juta.

 

Mae mengatakan, modal tanam pada tahun ini seharusnya diperoleh dari hasil tanam tahun lalu. Namun, dari hasil tanam tahun lalu itu, petani belum bisa menikmatinya karena gula milik mereka hinggakini belum terjual.

 

Dalam kesempatan terpisah, salah seorang petani tebu dari Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Dulsalam,membenarkan sulitnya para petani tebu memperoleh modal saat ini.

 

"Saya sudah menanam tebu selama 32 tahun. Tapi baru tahun ini benar-benar terpuruk," kata Dulsalam.

 

Dulsalam termasuk petani yang melakukan tebang (panen) pada Juni 2017. Setelah tebang, lahan tebu harus kembali digarap. Modal untuk menggarap itulah yang tak dimilikinya sehingga harus berutang.

 

"Saya ini sekarang abis-abisan. Sampe harus ngutang kanan kiri, ke tetangga dan saudara untuk biaya tanam, " ujar Dulsalam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement