Rabu 04 Oct 2017 09:52 WIB

Harga Cabai dan Telur Merangkak Naik

Pedagang memilah telur ayam disalah satu agen teur di kawasan Bukit Duri, Jakarta, Jumat (13/7). Jelang bulan puasa harga telur ayam terus melonjak hingga mencapai Rp.20.000/kg dari harga sebelumnya Rp.16.000/kg.
Foto: republika/prayogi
Pedagang memilah telur ayam disalah satu agen teur di kawasan Bukit Duri, Jakarta, Jumat (13/7). Jelang bulan puasa harga telur ayam terus melonjak hingga mencapai Rp.20.000/kg dari harga sebelumnya Rp.16.000/kg.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Harga beberapa komoditas kebutuhan pokok seperti telur dan cabai di Pasar Tradisional Sidodadi Kleco Solo, Jawa Tengah, Rabu rata-rata naik sekitar Rp 1.000 per kilogram dibanding hari sebelumnya. Sementara itu dilaporkan stok barang relatih cukup.

Berdasarkan pantauan di Pasar Sidodadi Kleco Solo, menyebutkan, harga telur rata-rata ditawarkan Rp 19.000 per kg, padahal sebelumnya dijual Rp 18.000/kg, sedangkan cabai rawit merah eceran dari Rp 12.000/kg kini naik menjadi Rp 13.000/kg hingga Rp 14.000/kg, cabai merah besar Rp 20.000/kg, dan keriting cukup mahal yakni Rp 30.000/kg.
 
Menurut Sugiyem (50) pedagang di Pasar Sidodadi Kleco Solo, naiknya harga cabai seperti sebelumnya jika pasokan barang ke pasar mulai berkurang. Harga akan sedikit demi sedikit naik. "Saya melihat pasokan masih lancar hanya saja jumlahnya berkurang yang sebelumnya rata-rata bisa dua ton per hari kini menurun sekitar satu setengah ton per hari," katanya.
 
Harga komoditas sayuran lainnya yakni kentang, wortel, bawang merah, dan bawang putih rata-rata dijual stabil sepekan ini, dan stok cukup. Harga kentang Rp 15.000/kg, wortel Rp 12.000/kg, bawang merah dijual turun dari Rp 20.500 kini menjadi Rp 20.000 per kg, bawang putih Rp 23.000/kg, dan tomat Rp 8.000, sedangkan stok barang relatif cukup.
 
Sidiq (39) pedagang lainnya di pasar yang sama menjelaskan harga beberapa kebutuhan pokok di Pasar Sidodadi Kleco Solo masih dijual stabil, kecuali telur ayam mengalami kenaikan dari Rp 18.000/kg menjadi Rp 19.000/kg. Namun, harga minyak goreng dijual stabil yakni Rp 12.000/kg, gula pasir Rp 12.500/kg, beras C4 kualitas super Rp 11.000/kg, dan kualitas biasa hanya Rp 9.700/kg.
 
Menurut Sidiq naiknya harga telur dari tingkat distributor, sehingga para pedagang hanya menyesuaikan. Jika harga dari peternak naik, harga pasar ikut naik, tetapi jika turun juga ikut turun. Sidiq mengatakan pasokan barang ke pasar sepekan ini, rata-rata relatif lancar, sehingga stok mencukupi kebutuhan pasar.
 
Harga daging sapi di pasar yang sama juga masih stabil yakni Rp 100.000 per kg untuk kualitas baik dan Rp 95.000 per kg kualitas dua, tetapi daging ayam yang turun yakni dari Rp 29.000/kg menjadi Rp 28.000/kg, sedangkan permintaan konsumen sepi.
 
"Permintaan daging ayam menurun pada bulan Sura (menurut kalender jawa), karena tidak ada masyarakat yang mempunyai hajatan," kata Marsi (40) salah satu pedagang daging ayam di Pasar Sidodadi Solo.
 
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagyo saat dikonfirmasi soal perkembangan harga di pasar tradisional di Solo, mengatakan, sudah menjaid hukum ekonomi jika barang melimpah harga akan menurun behitu sebaliknya. "Kami setiap hari juga melakukan pemantauan di pasar-pasar tradisional di Kota Solo seperti Pasar Legi, Pasar Gedhe, Pasar Congke, dan Pasar Sidodadi," kata Subagyo.
 
Namun, kata dia, kondisi pasar biasa-biasa dan tidak ada gejolak, karena harga masih wajar-wajar saja dan terjangkau oleh konsumen atau masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement