Senin 25 Sep 2017 18:14 WIB

Optimisme Perbankan di Inggris Menurun

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Bank of England (Bank Sentral Inggris)
Foto: telegraph.co.uk
Bank of England (Bank Sentral Inggris)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Optimisme bisnis di industri jasa keuangan Inggris pada kuartal ketiga 2017 menurun. Sentimen ini merupakan yang terparah sejak krisis keuangan global.

Condeferation of British Industry (CBI) dan konsultan keuangan PwC telah melakukan survei terhadap 94 perusahaan jasa keuangan. Dari hasil survei tersebut mereka menemunakn adanya sentimen yang buruk mengenai iklim bisnis di keseluruhan Inggris. Optimisme di sektor jasa keuangan diketahui telah menurun dalam tujuh kuartal terakhir.

"Permintaan di sektor ini diperkirakan akan bertahan dalam waktu dekat, dan kita tidak dapat mengabaikan fakta bahwa optimisme telah turun hampir setiap kuartal selama dua tahun terakhir," ujar Kepala Ekonom CBI Rain Newton-Smith dilansir Reuters, Senin (25/9).

Ketidakpastian mengenai hubungan dagang antara Inggris dan Uni Eropa terus menjadi beban bagi industri keuangan. Inggris harus menegosiasikan persyaratan perdagagan baru dengan Uni Eropa. Tanpa adanya kejelasan, bank akan sulit mempertahankan akses dan melayani klien.

Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Jumat (22/9) lalu meminta agar Inggris tetap meneruskan perdagangan dengan Uni Eropa selama masa transisi Brexit sambil menawarkan konsesi. Pada kuartal terakhir 2017 pasar kerja tetap stabil dan diperkirakan pada tahun depan laju rekrutmen tenaga kerja akan meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement