Jumat 15 Sep 2017 13:59 WIB

Kereta Bandara Beroperasi November

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Dirut AP2 Muhammad Awaluddin meninjau uji coba Skytrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Skytrain yang merupakan moda kereta tanpa awak pertama di Indonesia ini mulai 17 September 2017.
Foto: Audy Alwi/Antara
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Dirut AP2 Muhammad Awaluddin meninjau uji coba Skytrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Skytrain yang merupakan moda kereta tanpa awak pertama di Indonesia ini mulai 17 September 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Kereta yang menghubungkan antara Ibu Kota dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dipastikan akan beroperasi November 2017. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan awal Oktober akan dilakukan uji coba.

"Awal Oktober akan kita uji coba, kita lihat lagi tanggal 10 (Oktober), akhir November beroperasi," katanya, Jumat (15/9).

Menurut Budi, saat ini progres pembangunan Kereta Bandara sudah mencapai 80 persen. Direktur PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro sebelumnya mengatakan bahwa moda transportasi yang diharapkan akan menjadi andalan masyarakat itu akan beroperasi November tahun ini.

"Berharap optimistisnya kita November, tapi saya katakan akhir tahun operasi, tetap kami akan kejar secepatnya agar segera beroperasi karena masyarakat sudah sangat menantikan, " katanya.

Saat ini baru satu rangkaian KA yang datang dan terdiri dari enam kereta dari PT Industri Kereta Api (Inka). Bulan depan akan datang total 10 rangkaian KA. Terkait kesiapan jalur, dia akan mengavaluasi kembali karena sebelumnya jalur Duri-Batu Cepet yang semua sepi, kemudian dipakai untuk kereta rel listrik (KRL) yang cukup padat, karena perlu diatur kembali. Dia menyebut jumlah penumpang KRL dalam satu hari sudah mencapai satu juta orang dari sebelumnya 900.000 orang.

"Ada pengaturan yang kita hitung, kalau KA Bandara masuk, ada kalkulasi lain, sehingga KA Tangerang yang padat itu ada solusi," kata Edi.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement