Rabu 13 Sep 2017 16:07 WIB

Kimia Farma akan Terbitkan MTN Rp 1 Triliun

Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kimia Farma Tbk akan menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) berkelanjutan dengan nilai total sebesar Rp 1 triliun untuk mendukung kegiatan ekspansi usaha. MTN sebesar Rp1 triliun itu telah disetujui oleh Menteri BUMN.

Direktur Utama Kimia Farma Tbk Honesti Basyir mengemukakan pada tahap pertama, perseroan akan menerbitkan MTN sebesar Rp 400 miliar dengan jangka waktu tiga tahun dan memiliki kupon 8,10 persen. "Kupon sebesar itu sesuai dengan peringkat AA- (double A minus) yang diperoleh Kimia Farma dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)," kata dia, Rabu (13/9).

Ia menambahkan, MTN sebesar Rp 400 miliar itu diterbitkan pada triwulan ketiga tahun ini yang antara lain digunakan untuk modal kerja (capital expenditure/capex) dan pengeluaran operasional (operating expenditure/opex) serta refinancing beberapa utang yang tingkat bunga relatif tinggi.

Sementara itu, lanjut Honesti Basyir, untuk MTN tahap kedua akan diterbitkan pada triwulan I 2018 dengan senilai Rp 600 miliar untuk membiayai ekspansi melalui investasi beberapa proyek lain dari Kimia Farma Group.

Ia mengatakan, penerbitan MTN itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan yang saat ini sebagian berasal dari kredit perbankan dan merupakan alternatif pendanaan dengan cost of fund yang lebih efisien. Dalam aksi korporasi ini, Kimia Farma menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas sebagai arranger dan PT Bank BNI sebagai agen pemantau.

Sementara itu tercatat, pada semester pertama 2017 ini perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 2,63 triliun, naik 5,85 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,49 persen. Sejalan dengan kenaikkan itu, laba bersih perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 2,75 persen menjadi Rp 98,17 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 95,54 miliar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement