REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Perusahaan otomotif asal Jerman, Volkswagen, akan menginvestasikan sedikitnya 20 miliar euro untuk memulai produksi kendaraan elektrik secara massal pada 2030 mendatang. Volkswagen berencana meluncurkan 80 jenis mobil elektrik baru beragam merek melalui grup perusahaannya.
Chief Executive Volkswagen Matthias Mueller mengatakan, untuk merealisasikan rencana tersebut, saat ini pihaknya sedang dalam proses tender untuk menyeleksi calon mitra bisnis yang akan menyuplai baterai dan komponen teknologi lainnya yang nilainya mencapai 50 miliar euro. Adapun tender tersebut diikuti oleh sejumlah perusahaan asal Cina, Eropa dan Amerika Utara.
Mueller juga mengatakan, perusahaannya tidak akan melakukan penjualan aset demi membiayai proyek mobil listrik ini. "Tidak perlu sama sekali. Meskipun kami menghadapi tantangan finansial dalam dua tahun terakhir karena masalah diesel, tapi saat ini kami dalam posisi yang stabil sehingga mampu melakukan investasi tanpa ada masalah," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Selasa (12/9).
Sejumlah perusahaan otomotif dunia memang tengah bersiap memasuki era baru kendaraan elektrik yang tidak menghasilkan emisi sehingga lebih ramah lingkungan. Sebelumnya, produsen mobil asal Amerika Serikat, Tesla, sudah lebih dulu mengembangkan mobil elektrik yang bertenaga listrik.
Pada Januari lalu, Tesla sudah mulai memroduksi secara massal baterai yang akan digunakan untuk mobil-mobil elektrik mereka. Komponen tersebut diproduksi di pabrik Tesla yang berlokasi di Nevada, Amerika Serikat. Tesla menargetkan pabriknya dapat memproduksi baterai dengan total kapasitas 35 gigawatt setiap tahunnya.